Revisi ✓
Selamat membaca ❤️
•••
33 : FlashBack (Misteri R³) 01
"LO UDAH NGEBUNUH AYAH KITA, LO JUGA UDAH NGEBUNUH ADEK KITA, DAN SEKARANG LO MAU BUNUH PONAKAN GUE? LO MAU BUNUH ANAK LO SENDIRI? LO BUKAN MANUSIA! LO IBLIS!" ucap Dokter Raka dengan mata yang memerah, mengingat masa lalu.
Dia sedikit menjauhkan diri dari Ridwan.
"Setelah Lo bunuh keponakan gue? Lo bakal bunuh gue, right?" tanya Dokter Raka.
Matanya sudah berkaca-kaca. Dia takut kalau dia akan mati di tangan adiknya ini.
Dia tidak ingin Bela sendiri, oleh karena itu jika benar suatu saat dia akan mati di tangan Ridwan, ada anak-anaknya yang akan melindungi Bela.
"M-maksud lo apa?! S-siapa yang mau bunuh anak gue? Siapa yang mau bunuh lo?!" tanya Ridwa tak mengerti, dia juga sedikit menjauh dari Dokter Raka.
"Kalau niat lo bunuh gue ya bunuh gue aja! Enggak usah bunuh anak lo sendiri! Satu yang gue pinta ... setelah Lo bener-bener bisa ngebunuh gue, cuma satu yang gue pinta, JANGAN PERNAH LO GANGGU KELUARGA KECIL GUE!" ucap Dokter Raka pasrah, seolah dirinya mati sekarang dia pun tidak peduli, selagi keluarga kecilnya tidak terusik.
Dia sangat amat mencintai Bela, saat dirinya terpuruk karena kehilangan dua orang yang dia sayangi, Bela lah yang selalu ada untuknya.
Bela yang memberinya sebuah pelukan saat kedinginan.
Bela yang ada saat dia menangis.
Bela yang ada saat dia tersenyum.
Bela yang ada saat dirinya masih tidak berdaya.
Bela selalu ada disisinya tanpa ada niat untuk pergi meninggalkannya!
Dia sangat amat mencintai Bela! Kalian harus tau itu!
Perlahan Dokter Raka terjatuh ke lantai, dia tidak bisa membayangkan hidupnya jika tanpa Bela.
Tapi sekarang demi Bela, anak-anaknya dan Flori kini dia langsung berhadapan dengan seorang pembunuh.
"PEMBUNUH!" teriak Dokter Raka.
FlashBack On
Ridwan yang saat itu masih SMA berjalan keluar dari club dalam keadaan mabuk. Ridwan mengendarai mobilnya sendiri, walau dirinya tidak sadar, tapi dia sudah mahir dalam hal ini.
Saat dia sampai dirumahnya, dia berjalan menuju pintu dengan tubuh yang tidak seimbang, juga sesekali melantur tidak jelas.
Saat membuka pintu terlihatlah seorang pria tua paruh baya dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada. Pria paruh baya itu adalah ayahnya sendiri, pria paruh baya itu bernama Rakdan Matran itu menatap putra keduanya dengan tatapan kesal.
"Sudah berapa kali Ayah bilang! Jangan mabuk lagi!" ucap Rakdan. Sedangkan yang dinasehati hanya berdecak bosan dan kesal.
"Awas Yah! Ridwan mau masuk," ucap Ridwan yang masih sempoyongan itu. Rakdan adalah pria anti alkohol, karena istrinya melarang dia melakukan hal itu.
Dan dengan senang hati Rakdan melakukannya. Dia juga menuruti ucapan sang istri yang kini telah tiada karena cinta.
Jadi ... sudah jelaskan Dokter Raka dan Ridwan jika sudah jatuh cinta maka mendadak mereka akan buta dengan cinta.
![](https://img.wattpad.com/cover/233144756-288-k633709.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Hari Menuju Kematian [✓]
Novela JuvenilFlori dan Flian Si pecinta senja, dan si malam yang tidak bisa hidup tanpa rembulannya. - Ini kisah Flori Altrian Bastara, 30 hari menuju kematiannya. Tidak banyak waktu yang dia miliki, tapi dia akan selalu berusaha mengambil hati Kakak dan keluarg...