7.hancur

719 85 26
                                    

***

"Sayang,kamu udah mandi?" Tanya mami memasuki kamar Anneth lalu menghampiri Anneth yang sedang duduk di atas kasur nya.

Anneth tersenyum lalu mengangguk.

"Udah mamii." Jawab nya.

"Tangan kamu udh gapapa kan?" Tanya mami ikut bersandar di samping Anneth.

Teman-teman Anneth sudah pulang sedari sore. Entah mengapa mood Anneth sedikit meningkat setelah kejadian tadi. Walau jari nya terasa perih,namun hati nya sedikit berbunga-bunga karena Deven peduli kepada nya.

"Udah gapapa mih." Sahut Anneth.

"Mami mau tanya sesuatu sama kamu tapi kamu harus jujur ya." Ucap mami lembut sembari menyandarkan Anneth di lengan nya dan mengelus kepala anak kesayangan nya itu.

Anneth menatap mami dengan dahi yang bergelombang.

"Tanya apa mih? Anneth kan selalu ngomong jujur sama mami." Ucap Anneth seakan melupakan kebohongan nya tadi siang.

"Kamu ga mungkin kan ga ngasih bekel yg mami bawain buat Deven?" Tanya mami.

"Kamu pasti bohong kan masalah baju kamu yang kotor tadi?" Sambung mami.

Anneth memeluk mami nya dengan erat. Ia merasa bersalah telah membohongi mami nya.

"Mamii,Anneth minta maaf udh bohong sama mami." Ucap Anneth.

Mami mengelus rambut anak nya itu.

"Cerita sama mami nak, mami percaya kamu ga akan bohong lagi."

"Jadi tadi siang Anneth udh coba kasih bekel nya ke Deven,mih. Tapi dia ga respon apa-apa maka nya Anneth ikutin dia ke kantin sambil bawain bekel dari mami. Tapi mungkin dia kesel sama Anneth maka nya dia dorong Anneth sampe makanan nya tumpah ke baju Anneth." Ucap Anneth.

"Eh mami, tapi mami ga boleh marah sama Deven lho, ini salah Anneth juga karena Anneth terlalu maksain dia." Sambung Anneth dengan hati-hati.

Mami menggeleng pelan sambil mengelus kepala anak gadis nya itu.

"Mami ga akan marah sama Deven. Klo mami marah sama Deven nanti yg ada kmu lebih marah sama mami. Dia kan kesayangan kamu." Ledek mami.

Anneth tertawa.

"Mami sama papi tetap kesayangan Anneth. Deven juga ,tapi peringkat 3." Ucap Anneth membuat mami tertawa.

"Halo kesayangan papi." Pekik papi memasuki kamar Anneth dan menaiki kasur Anneth.

"Hai sayang." Ucap papi mengecup kening Anneth.

"Hai papi." Jawab Anneth dengan nada manja nya.

Anneth memang di kenal manja jika bersama keluarga nya. Mami dan papi tak mempermasalahkan itu karena mereka juga masih bisa memanjakan satu anak itu.

"Heh papi! Pulang kerja main cium-cium anak nya aja! Mandi dlu kali, bauu!" Omel mami.

"Oh mami mau juga?" Ledek papi berpindah ke sebelah mami.

"GAK!" Pekik mami berlari keluar kamar Anneth.

Anneth hanya bisa tertawa melihat tingkah orang tua nya itu.

"Pih,mami nya jangan di jailin terus, kasian lho." Ucap Anneth dengan sisa tawa nya.

"Jail tuh seru,sayang." Ucap papi.

"Yaudah kamu tidur,ini udah malem. Besok klo kmu mau, kmu berangkat bareng papi ya." Tawar papi.

"MAUU!"

H U J A N [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang