9.disappointed

728 90 23
                                    

tahan emosi,jangan ngomel-ngomel, jangan lupa tersenyum saat membaca😗😋
***

"Lo bisa jadi pacar gw,tapi ada syarat nya." Ucap Deven.

"Apa syarat nya?" Tanya Anneth tak sabaran.

Deven memberhentikan mobil nya di pinggir lalu menatap Anneth serius. Sedangkan Anneth juga masih menatap Deven dengan penasaran.

Deven mendekatkan wajah nya ke wajah Anneth. Seakan tau apa yang akan Deven lakukan, Anneth memundurkan tubuh nya lalu dengan cepat ia mendorong Deven.

Plakk..
Sebuah tamparan mendarat mulus di pipi Deven membuat nya terkejut bukan main.

Anneth gemetar,nafas nya bergemuruh.

"Aku emng suka sama kmu, tapi aku ga murahan. Aku ga menghalal kan segala cara untuk dapetin kamu. Aku juga pengen dapetin kmu buat motivasi belajar dan lain-lain, bukan buat ngerusak diri. Aku bukan pel*cur. Aku ga se-bejad itu!" Bentak Anneth lalu melangkah keluar dari mobil Deven dengan air mata yang mulai mengalir.

Deven masih diam menatap kepergian Anneth yang entah akan bagaimana.

Bodoh. Deven sangat bodoh jika meragukan Anneth yang sudah hampir setahun mengejar dan selalu ada di hari-hari Deven.

Ia juga bodoh telah melakukan cara yang disarankan oleh teman nya, jelas-jelas Anneth bukan cewe ga bener.

Anneth cuma gadis baik-baik yang manja, polos,dan pintar, tak ada sifat buruk yang pernah ia lakukan selama ini.

"AGHHH!!" Pekik nya frustasi.

Sekarang ia merasa menjadi orang paling bodoh! Orang paling bodoh karena menyia-nyiakan perempuan sebaik Anneth, bahkan ia masih meragukan nya. DUH! di kasih hati minta empedu.

Deven menjalan mobil nya mengikuti Anneth yang berjalan kaki menerobos jalanan.

"Neth! Masuk, udah mau gelap!" Pekik Deven tak di hiraukan oleh Anneth. Anneth maish terus berjalan sembari menangis. Hati nya sangat sakit saat melihat Deven akan melakukan hal tadi. Sungguh, Deven keterlaluan.

Deven memberhentikan mobil nya tepat di depan Anneth lalu melangkah keluar mobil.

"Neth please,sorry. Gw cuma mau nge test lu doang, skrng gw udh percaya klo lu tuh cewe baik-baik." Ucap Deven masih berusaha menggenggam tangan Anneth walau sudah di hempas berkali-kali.

"Aku ga peduli! Aku sakit hati banget sama perlakuan kamu! Aku ga serendah itu,Deven!!" Pekik Anneth dengan tangisan yang semakin menjadi-jadi.

Jdar!
Gemuruh petir seakan mewakili perasaan Anneth. Perlahan air hujan turun ke bumi membasahi tubuh mereka berdua. Kepala Deven sudah memusing, dengan cepat ia berlari ke dalam mobil nya dengan Anneth di genggaman nya.

Awal nya Anneth berontak, namun Deven tak selemah itu.

"Lo boleh marah sama gue, tapi jangan sakitin diri lo sendiri,ini hujan." Ucap Deven menjalankan mobil nya ke arah rumah Anneth.

Sepanjang perjalanan, Anneth bersandar ke sisi kiri sembari menatap embun yang mengalir di kaca mobil. Air mata nya terjatuh lagi.

H U J A N [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang