***
"Anneth,lo kenapa bisa gini?" Ucap Charisa panik sambil berlarian untuk membantu Anneth berjalan ke tempat duduk nya.
"Neth lo knp?" Tanya Joa memegang memegang dagu Anneth dan menaikkan sedikit kepala Anneth yang tertunduk.
Anneth menggeleng. "Masalah biasa."
"Lo nangis kan? Ga mungkin lo nangis klo masalah biasa doang." Ucap Joa menebak.
"Deven." Ucap Anneth membuat Joa dan Charisa mengerti maksud nya.
Brak..
Charisa memukul meja dengan keras lalu bangkit dari duduk nya."Bener-bener tuh orang! Nyari ribut sama gw!" Pekik Charisa berjalan keluar kelas dengan emosi.
Anneth mengejar Charisa lalu menahan tangan nya.
Anneth menggeleng. "Jangan Cha,gw gapapa."
"Neth,dia keterlaluan! Pantes satu sekolah ngomongin lu!" Ucap Charisa.
"Gapapa,please Cha.." lirih nya.
Charisa kembali ke meja nya dan duduk di kursi nya dengan malas.
"Cha,kontrol emosi. Gw tau lu kesel tapi ga harus gini." Ucap Joa yang di abaikan oleh Charisa.
"Neth,nih makanan lo. Makan ya,yang tadi ga usah di pikirin lagi." Ucap Romi yang baru sampai.
Anneth mengerutkan dahi nya.
"Muka lo..kok babak belur?" Tanya Anneth.
Romi terkekeh pelan. "Biasa,masalah cowo."
"Kenapa Rom?" Tanya Anneth panik.
"Gw berantem, sama Deven." Ucapan Romi mampu membuat Anneth mendorong nya dan berlari ke kantin. Tak peduli dengan celotehan bahkan hujatan yang di lontarkan secara terang-terangan pada Anneth.
"Duhh,dia dimana sih?" Ucap Anneth frustasi. Ia mencari ke seluruh sekolah namun tak kunjung menemukan.
"Dev.." lirih nya saat melihat Deven dengan wajah yang lebih babak belur dari Romi. Deven terduduk di tanah dengan Friden dan Wiliam di samping nya.
"Neth,lo ngapain kesini? Mending lo ke kelas." Ucap Wiliam khawatir.
"Iya Neth,lo ke kelas aja,bentar lagi masuk." Sambung Friden memegang tangan Deven semakin kuat karena emosi Deven masih memburu.
"Lo mau apa kesini?! Mau liat gw tambah menderita?! Dengan lo sok tau dan sok ngatur sama hidup gw, itu ga buat gw peduli sama lo! Mending lo pergi!!" Bentak Deven emosi.
Tubuh Anneth bergetar. Air mata nya perlahan mengalir.
"Aku..aku ga suruh Romi buat apa-apain kamu. Aku..aku ga cerita apa-apa." Lirih Anneth dengan suara bergetar.
"GW GA PEDULI! PERGI!"
Wiliam berjalan ke arah Anneth dan menuntun nya menjauh dari Deven.
"Kali ini aja lu jangan ngedeket sama dia dulu Neth. Gw ga mau dia apa-apain lu. Gw yakin omongan dia akhir-akhir ini selalu bikin lu sakit hati, tapi dia punya alasan." Bisik Wiliam saat membawa Anneth menjauh dari Deven.
"Alasan apa?" Tanya Anneth dengan suara serak nya.
Wiliam menggeleng. "Gw ga bisa kasih tau, ini privacy dia. Lu juga jangan pernah sekali pun nanya hal kaya gini sama dia, bahaya." Pesan Wiliam. Anneth hanya diam tak tau harus menanggapi apa.
•°•
"Woi nanti mau kerja kelompok di rumah siapa?" Tanya Charisa saat mereka sedang berjalan di parkiran.

KAMU SEDANG MEMBACA
H U J A N [Completed]
RomansaSince : 30 juli 2020 ga ada hal ya ga mungkin. kalo ada yang ga mungkin, itu bukan kesalahan hal itu,tapi karena ga ada niat tersendiri dalam diri sendiri. #10 - hujan [10/10/2020] #4 - bestie [5/9/2020] #4 - deven [9/9/2020] #10 - anneth [13/10/202...