15.koma

831 95 33
                                    

***

Malam ini ia benar-benar tak bisa tidur. Pikiran nya melayang entah kemana. Ia takut terjadi hal yang tak di inginkan pada Deven.

Ia bingung, jika Friden pulang, siapa yang akan menjaga Deven? Deven sudah tidak memiliki orang tua bahkan saudara dekat.

Anneth memutuskan untuk turun dan memasuki kamar mami nya. Ia terduduk di pinggir tempat tidur lalu memeluk mami nya yang sedang tertidur.

"Ssstt,sayang? Kenapa kok nangis?" Tanya mami yang terbangun karena tangisan Anneth. Mami duduk di pinggir kasur dan memeluk anak semata wayang nya itu.

"Hei,kmu udh SMA, masa kalo gabisa tidur harus mami temenin sih? Mana sampe nangis-nangis begini." Ucap mami berusaha bercanda padahal ia sudah sangat mengantuk.

Bayangkan saja,mami terbangun saat jam hampir menunjukan pukul 1 dini hari karena tangisan anak nya.

"Deven mih." Lirih Anneth.

"Sutt,di kamar mu aja ya, takut papi kebangun." Ucap mami menuntun Anneth berjalan ke kamar nya.

Saat di kamar Anneth,mereka berbaring di kasur dengan Anneth di dalam pelukan mami.

"Deven kecelakaan mih,padahal baru aja Anneth ngomong di telfon sama dia. Dia suruh Anneth tidur mih, dengan nada bicara yang halus banget. Anneth serasa mimpi denger nya. Tapi pas Anneth lagi bahagia, Iden nelfon Anneth dan kasih tau kabar buruk itu. Anneth takut." Ucap Anneth bergetar.

Mami mengeratkan pelukan nya pada Anneth lalu mengelus bahu nya untuk menenangkan Anneth.

"Yaudah kamu istirahat dulu,jangan di pikirin banget,nanti malah jadi stres kamu nya. Sekarang tidur dulu, besok kita jenguk dia bareng-bareng,,okey?" Ucap mami.

Anneth mengangguk pasrah.

"Deven gak akan kenapa-napa kan mih?" Tanya Anneth yang hanya di balas senyuman oleh mami.

"Udah ayo tidur." Ucap mami menarik selimut untuk menutupi tubuh kedua nya.

•••

Pagi hari nya, Anneth di antar sekolah oleh papi nya. Dan di perjalanan ia menceritakan semua nya sama papi, ya karena papi juga menanyakan mengapa mami bisa tidur di kamar Anneth.

Anneth menceritakan semua hingga air mata nya memaksa untuk keluar lagi. Ia sangat khawatir dengan kondisi Deven.

Tapi Anneth berpikir ia harus menghilangkah rasa takut nya pada Deven sesegera mungkin. Ia tak mungkin menjenguk dan melihat keadaan Deven tanpa menatap wajah nya.

Sesampainya di sekolah, Anneth di sambut dengan bisikan-bisikan tentang kecelakaan Deven di sepanjang koridor. Ia mempercepat langkah nya menuju kelas.

"Lo harus duduk sama gw." Paksa Romi menarik tangan untuk dengan kasar dan mendudukkan nya di bangku.

"Gamau,lepas!" Lawan Anneth berusaha melepaskan cengkraman Romi dari tangan nya.

"Lepas, jauhin dia." Ucap Wiliam yang tiba-tiba muncul bersama Friden,Joa,dan Charisa.

"Lo siapa ngatur-ngatur gw?!" Ketus Romi.

H U J A N [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang