38.'berbeda'

1K 108 76
                                    

***

"Lo bisa diem ga sih?!" Ucap orang itu memegang Anneth semakin erat.

"Lepasin!!" Pekik Anneth.

Hening. Perlahan Anneth merasa genggaman yang sedari tadi menahan nya mendadak melonggar dan menghilang.

"TOLONGGGG!" Pekik Anneth ketakutan lalu terduduk menutup telinga nya.

Perlahan mata nya tertuju pada cahaya terang di depan nya.

Tak lama Deven dan teman-teman nya yang lain keluar dari persembunyian nya.

"SURPRISE!" Pekik Semua nya membuat Anneth semakin kebingungan. Anneth tak sedang ber-ulang tahun, lalu apa?

Teman-teman nya menyingkir dan tersisa Deven di situ. Tertera tulisan 'will you be mine?' Yang cukup besar di dinding. Anneth terdiam. Apa ini?

"Dev?"

Deven tersenyum dan berjalan ke arah Anneth. Membantu Anneth untuk berdiri lalu Deven menggenggam lengan nya erat.

"Will you be mine?" Ucap Deven menatap Anneth sangat dalam.

"Dev? Maksud nya apa sih? Aku ga ngerti. Kamu gapapa kan? Apa yang sakit? Tadi dia pukul dimana?" Tanya Anneth bertubi-tubi.

"Mereka berdua Iden sama Liam." Ucap Deven di ikuti mereka berdua yang melepas topeng nya dan menyengir.

"Yang buat suara-suara di sekitar sini Ucha sama Joa." Kata Deven.

"Hah? Maksud kamu apa bikin beginian?" Tanya Anneth kesal.

"Gua mau nyatain perasaan gua. Gua gatau gimana cara yang romantis, menurut gua ini cukup-"

"Cukup? Cukup bikin aku hampir mati ketakutan!!" Ucap Anneth emosi.

"Neth? I'm sorry i just-"

"Aku takut tau! Takut banget Dev!" Potong Anneth melanjutakan tangisan nya.

Deven mendekat dan membawa Anneth kedalam dekapan nya.

"Neth maaf banget, gua gatau klo itu bikin lo seketakutan ini. Sorry." Ucap Deven.

Anneth membalas pelukan Deven karena sebenarnya ia tak ingin bertengkar dengan Deven. Ia hanya cemburu saja tadi siang, dan ia hanya emosi saat ini.

Deven melepas pelukan nya dan menggenggam kembali lengan Anneth.

"Neth,once again, will you be mine?" Ucap Deven menatap mata Anneth sungguh-sungguh.

Anneth menatap teman-teman nya yang sudah sangat heboh bersorak riang.

"Yeaa." Cicit Anneth pelan.

"Say it louder neth!!" Pekik Joa.

"YEAA!!" Pekik Anneth lalu menatap Deven dengan tatapan senang.

"WOOOAAA." Pekik semua nya heboh.

Deven memeluk Anneth erat dan berbisik pelan pada Anneth.

H U J A N [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang