39. Acara Akhir Semester

211 20 4
                                    

🐾☘

"AKHIRNYA UJIAN SELESAI DUH WAKTUNYA TIDUR SEHARIAN GAADA YANG GANGGU-"

"Enak aja-" Galang dengan cepat menoyor kepala Fajar yang sudah bersiap untuk berlari pulang setelah mata ujian terakhir diujikan hari ini. "Lu gak denger tadi Chandra bilang apa?"

Dhanu yang sedang bermain ponsel ikut melirik ke arah mereka. "Kumpul dimana dah?" tanyanya kemudian.

Galang mengendikkan bahu. "Tahu, tuh. Malah ngilang lagi anaknya-" jawab Galang sambil mencari cari keberadaan si ketua kelas tercinta.

"Apaan dah, ga dengerin pengumuman gue tadi tuh repot dapet telfon dari mbak yang jagain rumah katanya adek gue demam-" keluh Fajar, merasa paling bodoh karena tidak paham apa yang dibicarakan Dhanu dan Galang.

"Adek lu si Sofia itu?" Dhanu malah balik bertanya.

Fajar mengangguk malas. "Ya iyalah, emang adek gue sapa lagi dah-"

"HELOOO ABANG ABANG GANTENG LONG TIME NO SEE YAAAA~~~" pekik Apin, berlari menghampiri ketiga pemuda yang masih saling bingung sendiri.

"Najissss alay banget si kucingnya upin ipin nih-" celetuk Dhanu, usil.

"HIH DIEM LU WAHYU!! GAJADI GANTENG DAH LU-" kata Apin sambil berdecak kesal. Berpaling menyapa dua pemuda lain yang duduk di bangku yang sama dengan Dhanu.

"Ya emang gue kan seganteng Diyo, Pin. Bagi lo kan yang seganteng sedunia cuma Ardiyo Pamungkas-" lanjut Dhanu, masih ingin ribut.

"Kaya ada yang ngomong barusan???? Lu berdua denger, gak??" balas Apin, berdialog dengan Galang yang kemudian tertawa kecil menanggapi tingkahnya. Sementara seorang pemuda lagi, hanya diam menyimak dengan sesekali melempar senyuman canggung.

"Iya nih, Pin. Keknya ada yang ngomong, duh jadi merinding gue..." ucap Galang menambah dramatis suasana.

"GUE CEKIK LO SEMUA BARU TAHU RASA!!!!!"

"Hsssttt heh jangan berisik woy, pengawasnya masih di dalem ruangan haduh takut dijewer Bu Prita nih gueee-" Fajar bergidik membayangkan sosok ibu guru killer yang sudah senior di SMA. Terlebih sekarang, Bu Prita masih di dalam kelas yang menjadi ruang ujian mereka selama semingguan ini.

"Oh iya ya astaga lupa gue, saking semangatnya ujian selesai-" Galang menepuk dahinya. "Lo sih, Dhan!!"

"Gue lagi gue lagi...."

"Pin, Chandra mana?" Galang kemudian mengalihkan pembicaraan. "Buruan ajadah mau ngumpul kan katanya?"

"Tadi katanya masih ada urusan sama Pak Wijaya di ruang guru."

"Kok lo tau?" tanya Dhanu.

"Gue kan satu ruangan sama Chandra yaelah kepo amat luuuuuuuu Wahyuuuu-" sambar Apin gak nyantai.

"Oh iya juga yaaaa, lupa gue. Kirain lo cuma seruangan sama Rembo-" jawab Dhanu.

Galang mengerutkan dahi. Rembo siapa, seingatnya anak kelas sebelah gak ada yang namanya Rembo. Oh ya, jadi selama ujian, 10 anak absen pertama ikut ke kelas sebelah. Sisanya di ruangan lain dengan gabungan dari kelas yang lain juga.

Kebetulan Apin memang satu ruangan dengan Chandra selama ujian ini. Dan ketiga cowok gak jelas yang hobinya melawak ini di ruangan yang lain.

"Rembo sapa dah?" Fajar ikut buka mulut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

#4 Kota, Kita, dan KenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang