Hilang...
Semua orang menghilang setelah zea mengantar surat cerai yang sudah ditanda tangai dirinya dan jaehyun kepengadilan.
Jungkook, taehyung, leah, jaemin. Semua tidak muncul dimana-mana. Semua sudah sibuk dengan urusan masing-masing seolah sebelumnya tidak terjadi apa-apa.
Hanya leah dan irene masih sering bertemu, namun irene lebih memilih untuk menghindar dari wanita berbahaya itu dari pada harus berurusan dengannya.
Sejak semalam jantung jaehyun berdetak diatas rata-rata karna hari ini adalah pertama kalinya jaehyun akan bertemu dengan zea setelah zea menampar nya untuk yang pertama kali.
Jaehyun akan bertemu dengan wanita yang masih bertahta dihatinya hari ini, wanita yang selama seminggu ini menghantui pikirannya.
Luna menangkup wajah kekasihnya, mengecup bibir memberi semangat "semangat sayang!" hiburnya
Jaehyun tersenyum kecil, sejak zea pergi wanita ini lah yang berada disisinya, tinggal bersamanya, menghiburnya dan mengurusnya walau kerap kali luna selalu membuat kekacauan jika menggunakan dapur.
Tapi jaehyun bersyukur karna luna tidak meninggalkannya.
"aku tunggu dirumah aja ya? Kamu gapapa kan kepengadilan sendiri?"
"gapapa sayang, aku bisa kok"
Luna mengangguk, kebahagiaannya lengkap sekali sekarang.
"yaudah gih sana berangkat, nanti telat"
Jaehyun bangkit, meraih jaketnya yang sudah luna siapkan diatas tempat tidur. Setelah memakai Jaketny jaehyun menarik tubuh langsing luna kedalam pelukannya "makasih ya udah mau terus ada disamping aku"
Luna memeluk leher jaehyun "iya sayang, aku akan terus ada disamping kamu kok"
Jaehyun mengecup puncak kepala kekasihnya ini, lalu pelukan mereka merenggang. "aku pergi ya? Doain semuanya lancar"
"pasti dong! Supaya kita cepet-cepet bisa menikah, iyakan?"
"iya sayang" jaehyun mengusap lembut pipi luna.
Luna berjinjit memberi kecupan semangat dipipi kanan jaehyun "dah sana, hati-hati jalan ya"
Jaehyun menarik tengkuk luna, menempelkan bibirnya dikening mulus wanita itu "kamu hati-hati dirumah, nanti aku bawain makanan"
"okay sayang!"
Kaki jenjang jaehyun menelusuri lorong pengadilan seorang diri, orang tuanya sudah menunggu diruang persidangan karna sebentar lagi akan dimulai.
Jaehyun berdiri didepan ruang persidangan yang pintunya terbuka, disana ada Jessica, jeno dan donghae. Tapi jaehyun tidak menemukan tanda-tanda adanya zea atau keluarganya.
Dari dalam jessica melihat anaknya "jaehyun, sini masuk cepetan"
Dengan langkah berat jaehyun masuk kedalam, duduk disebelah kiri didepan meja hakim. Matanya melirik kekanan, kursi itu kosong, zea belum ada.
Hakim yang mengurus perceraian mereka pun masuk sambil membawa berkas laporan yang zea laporkan. "mohon maaf sebelumnya, pihak wanita yang bersangkutan tidak bisa hadir" ucap hakim.
Jessica berdecih "cihh, pasti dia malu tuh ketemu keluarga kita" bisiknya ditelinga donghae.
"hush mama!" tegur suaminya.
Persidangan dimulai, telinga jaehyun seolah langsung tuli saat sidang dimulai, tak ada sedikitpun suara yang masuk kedalam telinganya. Keputusan terberat dalam hidupnya, bercerai dengan wanita yang amat dicintainya.
Satu hal yang membuat jaehyun semakin sedih adalah tidak ada hadirnya zea dipersidangan putusan ini, padahal wanita itu yang meminta jaehyun untuk hadir.
Padahal mungkin saja ini hari terakhir mereka akan bertemu. Setelah itu mereka akan menjalani hidup masing-masing.
Jaehyun bersama luna dan zea bersama jungkook.
"Dengan ini kami memutuskan saudara jung jaehyun dan saudari zeanna suh resmi... bercerai"
TOK... TOK... TOK
Ketukan palu terdengar lantang diruang sidang yang sunyi ini. Itu artinya jaehyun dan zea telah resmi bercerai dan bukan sepasang suami istri lagi.
Jaehyun tertunduk dalam, Sibuk dengan perasaannya sendiri, kenapa rasanya sakit sekali?
Padahal dia berencana untuk menikahi luna bukan?
Jessica meraih tasnya, menghampiri anaknya yang masih duduk tak bergeming. Kesadaran jaehyun terkumpul saat ada tangan yang hinggap dibahunya "ayo pulang, semua sudah selesai. Kamu dan wanita ga tau diri untuk udah ga ada urusan apa-apa"
Dengan gerakan lunglai jaehyun berdiri, mengikuti orang tuanya yang melangkah lebih dulu keluar dari ruang persidangan yang sudah sepi.
Jeno berdiri dibelakang jaehyun, menunggu seseorang untuk menghubunginya karna ini sudah pukul 11 siang.
Drtt... Drtt...
Ponsel disaku jeans jeno bergetar, buru-buru jeno mengangkatnya.
"ya hallo?"
"..."
"oke, udah selesai kok. Tunggu gue ya? Jangan pergi dulu, gue bakalan ngebut"
"...."
"oke"
Pip
Jeno memasukkan ponsel kesaku jeansnya lalu berlari melewati jaehyun dan kedua orang tuanya yang kebingungan melihat tingkahnya yang tiba-tiba lari.
"anak itu kenapa sih?" gumam donghae.
Dengan sinis Jessica menggedikkan bahunya "tau deh, kan anak kesayangan kamu. Tanya lah sana"
Donghae menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KARMA | 정재현 (COMPLETED)
Fanfic"saya ga bisa kasih keturunan tapi itu keinginan terbesar kamu selama pernikahan kita" jaehyun berusaha untuk tidak terlihat sedih dihadapan istrinya. bibir zea mulai bergetar "..jaehyun..." jaehyun hanya bisa tersenyum tipis, ini pilihan berat. Ta...