"saya ga bisa kasih keturunan tapi itu keinginan terbesar kamu selama pernikahan kita" jaehyun berusaha untuk tidak terlihat sedih dihadapan istrinya.
bibir zea mulai bergetar "..jaehyun..."
jaehyun hanya bisa tersenyum tipis, ini pilihan berat. Ta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hal favourite zea jika sedang mandi adalah bath tub yang penuh dengan busa sabun, wanita 20 tahun ini bahkan mengoleksi banyak bath bomb dari berbagai macam merk.
Zea menyandarkan kepalanya didada bidang jaehyun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tangan jaehyun memeluk perut rata zea.
"...dek" panggilnya.
"ya?"
"kamu... Percaya kan sama saya?"
Zea sedikit mendongak wajah tidak begitu menatap jaehyun "percaya apa?"
"percaya kan kalau saya ga akan nyakitin kamu?"
"hah? Kenapa lo tiba-tiba nanya gitu?" zea menampilkan wajah bingungnya.
Tangan jaehyun keluar dari dalam air, sekarang beralih memeluk leher zea "saya...cuma takut nyakitin kamu suatu saat" tangan jaehyun membuat gerak memutar diatas perut rata zea.
"kenapa lo bisa mikir gitu? Lo ada niat mau nyakitin gue emang?"
Jaehyun menggeleng "ga ada, saya cuma takut aja. Takut kalau saya ga bisa bahagian kamu"
Tangan zea mengusap tangan jaehyun yang memeluk lehernya "jangan ngomong gitu jaehyun, lo mau bantuin gue nyuci, beres-beres rumah sama masak aja udah bikin gue bahagia banget"
"lo ngikutin papa gue yang ga pernah nyuruh gue cari duit sendiri, itu udah bikin gue seneng banget, jaehyun" lanjutnya sedikit lirih.
Jaehyun terkekeh lalu mengecup pelipis zea "bukan itu maksud saya, itu udah jadi tugas berdua ketika kita memutuskan untuk tinggal dibawah atap yang sama"
"terus apa dong?"
"kayaknya juga saya udah nyakitin kamu secara tidak langsung"
Zea bangkit, merubah posisinya menjadi berhadapan dengan jaehyun "ih lo apa sih jaehyun? Lo kenapa? Jangan bikin gue takut ah"
