JeongCheol (2)

13.4K 1.9K 115
                                    

"Seungcheol, Jeonghan, kalau masih berantem terus, ibu pindahin tempat duduk kalian!"

"NO!!"

Keduanya kompak menolak. Langsung memepetkan posisi duduk, enggan dipisah secara paksa oleh guru di hadapan.

Tapi cuma sedetik. Karena selanjutnya, mereka ingat dengan masalah yang belum mendapati solusi dari tadi.

"Masih tidak mau ngaku?"

"Astaga Hanie, aku benar tidak mengambil telur dadarmu!"

"Terus kenapa cuma dua disini?!"

"Bunda yang masak, mana aku tau."

"Tapi Cheollie ada tiga...?
Ayolah, bagi satu. Cheollie kan abang."

"Kalau begini, baru kamu akui abang. Biar aku beri?! Cih."

"Ya sudah kalau tidak boleh!
Hanie tidak usah makan siang saja sekalian!"

Hening.

Meja yang ditempati Choi kembar jadi agak horror kalau keduanya saling diam.

Karena pertengkaran sudah seperti ciri khas mereka. Jadi kalau begini caranya.. kelas mendadak ikutan sepi seakan terpapar aura tidak mengenakkan dari sisi ruangan yang Seungcheol Jeonghan tempati.

"Makan."

"Shireo."

"Lauknya bukan cuma telur, tidak usah manja."

"Hanie suka telur."

"Terserah."

Air mata hampir meleleh karena namja manis itu terlampau sakit hati. Lapar juga, sih. Makanya ia terpaksa menghadap depan lagi.

"Eh?"

"Aku bilang, makan."

"..ini kan kotak bekal Cheollie."

"Iya, tukeran.
Katanya mau telur yang banyak, kan?"

"....."

"Ah, kenapa malah nangis?! Cengeng banget jadi orang!"

"Ini terharu, bodoh!
Hiks, gomawo.."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✓High Kids [Seventeen BxB Drabble]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang