JeongCheol (8)

9.3K 1.4K 105
                                    

Jeonghan duduk termenung menatap jari telunjuknya yang terlilit plester. Dapur rumah mereka terasa sepi. Hanya ada suara Seungcheol yang sesekali memotong garnish untuk makanan.

Mereka biasa tinggal berdua. Pagi mungkin masih bisa terasa lengkap karena ada ayah bunda, tapi siang? Semua sibuk bekerja.

Walau menyebalkan, Seungcheol tetap sadar kalau dirinya adalah abang. Makanya sangat bertanggung jawab pada Jeonghan.

"Cheol.. aku mau bantu.."

"Baru pegang pisau saja sudah berdarah, bisa bantu apa kamu?"

"Apapun selain pisau."

"Kalau begitu duduk diam.
Anggap saja kontribusimu adalah menemaniku supaya tidak bosan."

"Tidak masalah, memangnya?"

"Ya, iya. Lagian kenapa masalah coba?"

"Ani. Maksudku, menjadi orang tidak berguna..apa tidak masalah?"

Seungcheol terdiam. Agak speechless mendengar penuturan Jeonghan yang tiba-tiba saja terasa sedih.

Well, memang sebagai adik banyak rasa tidak enak hati yang ia sadari setiap hari pada Seungcheol.

Terutama kalau sedang berduaan begini.

"You're not a useless person, paboya."

"Tapi-"

"Kau adikku.
Walau menyebalkan juga, aku tetap kakak yang lebih tua lima menit dari kamu. Sudah jadi tanggung jawabku untuk menjagamu sampai nanti kau punya penjaga yang sebenarnya."

"Penjaga?"

"Istri..atau suami. Terserah.
Pokoknya komitmenku dari dulu selalu ingin menjagamu sebelum diambil orang lain."

"..shireo."

"Hm?"

"Istri.
Suami.
Hanie tidak mau semuanya kecuali Cheollie."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✓High Kids [Seventeen BxB Drabble]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang