JunHao (9)

8.5K 1.3K 90
                                    

"Hao-ya."

"Hm."

"Saranghae."

Ada hening sebentar antara namja manis yang sedang berkutat dengan laptop dan manusia tampan di hadapannya.

Mereka saling tatap, kemudian salah satunya terdengar menghela nafas resah.

"Hao tau."

"Lalu?"

"Kita sudah bicarakan ini, Junie."

"Iya, tidak masalah. Papa kamu mau anaknya langsung nikah tanpa pacaran, it's okay. Aku sanggupi.

Tapi aku harus tau kan kamunya sayang juga atau tidak.."

"......"

"Ayolah. Saling jujur soal perasaan bukan berarti harus pacaran."

Minghao agak ragu, juga malu di saat yang sama. Kakinya sudah tidak bisa diam di bawah meja saat laptop di muka terpaksa Junhui tutup agar mereka bisa fokus berdua.

"Aku janji tidak akan marah kalau kamu tolak aku karna jelek atau kampungan atau-"

"ANIYA!"

"Jadi?"

"Junie tidak..jelek."

Persetan dengan merah di wajah.

Minghao tau ini batasnya. Ia tak boleh membuat Jun salah paham lagi.

"Semuanya.. dari dulu.. cuma sugesti.
Supaya aku sendiri yakin kalau kamu jelek, kamu menyebalkan, apapun pokoknya yang bikin aliran darahku normal tidak lagi seperti orang sekarat."

"Huh?
Maksudnya?"

"Disini." Hao menepuk dadanya sekali. Kemudian dua kali. "Disini berisik sekali setiap aku melihatmu. Setiap ada di dekatmu. Setiap memikirkanmu."

"Itu.. artinya.."

"Benci.
Hao benci karena sayang sama Junie sejak pertama kali bertemu.
Sampai sekarang."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✓High Kids [Seventeen BxB Drabble]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang