Cast : Chaeyoung//Soobin
Arranged Couple, Crimes, Dark
Words : 2 k
Written by : Hiraethskies
Empat belas Febuari.
Hari kasih sayang, begitu kata orang-orang. Hari di mana kalian akan melihat begitu banyak simbol hati di antara gerai-gerai pertokoan. Hari di mana kalian akan melihat pasangan memadu kasih, nyaris memenuhi jalanan. Hari di mana sebatang cokelat atau setangkai bunga bisa meledakkan dadamu karena saking 'romantisnya'.
Chaeyoung, gadis lajang itu juga menanti datangnya hari kasih sayang. Secara teknis dia hanya satu dari jutaan orang lain yang tidak memiliki siapapun untuk merayakan hari kasih sayang.
Tapi kebiasaan setahun sekali melekat padanya. Untuk satu hari ini, dia tidak akan melajang.
Seseorang dari kota lain akan datang menemuinya, tiap tahun tanpa pernah absen. Mereka akan menghabiskan waktu seharian dan kemudian kembali berpisah. Meskipun singkat, dia akan selalu mengingat hari kasing sayang dari tahun ketahun.
Chaeyoung mentap bayangannya dari cermin kecil, menata rambut pendeknya yang menggantung sebahu. Dia mengenakan lipstick merah terang dan mengeluh begitu penampilannya menjadi berlebihan. Dihapuskannya pewarna bibir itu dari bibirnya yang tipis.
"Kamu mau pergi?"
Dari langkah kaki yang berat dan lamban pada lantai yang mulai terkelotek, dia tahu nenek penyewa rumah baru saja keluar dari kamarnya.
Meskipun Chaeyoung mengantongi uang yang sangat berlimpah. Dia mencoba untuk menahan dirinya. Dia tak ingin utang itu terus menumpuk dan tertagih di akhir khayatnya. Chaeyoung memutuskan untuk memgambil sewa kamar di rumah seorang nenek tua yang renta. Sewanya murah dan kadang dia suka mendapat makanan gratis.
"Ini hari valentine, tentu aku akan keluar."
Si Nenek kemudian tertawa kecil dan mengumamkan tentang pergaulan anak jaman sekarang. Tubuhnya yang sedikit tambun dia dudukan di sofa usang berukuran kecil, dia menyelakan televisi. Rutinitas sama yang dilakukannya bertahun-tahun.
"— polisi memperketat penjagaan di taman kota kota J. Mengingat tahun lalu terjadi penembakan brutal di hari valentine ini. Dua orang pelaku masih berkeliaran hingga saat ini—"
"Chaeyoung, kamu harus hati-hati. ini mengerikan," kata si Nenek masih tak melepaskan pandangannya dari televisi.
"Aku membuatkanmu sup kalau lapar, dan aku juga buatkan kimchi cukup beberapa minggu di kulkas," kata Chaeyoung cepat sembari mengenakan sepatunya, tak mengindahkan ujaran si Nenek.
Dari balik sofa, si Nenek menoleh memperhatikan gadis bertubuh kecil itu, "Untuk apa?"
Chaeyoung selesai mengenakan sepatunya, menatap bingung kepada si Nenek, "Apa?"
"Makanannya," si Nenek balik menatap televisi, mengganti saluran televisi, "kamu repot sekali menyiapkan makanan sebanyak itu, kaya mau pergi jauh saja."
"Dimakan saja. Jaga kesehatanmu!"
Sinar matahari menyambutnya saat ia melangkah keluar rumah. Seorang pria sudah menantinya di atas motor. Helm dilepasnya dan ditarugnya pada pangkuan. Surainya yang berantakan menutupi keningnya, membuat siapapun akan mengabaikan bentuk matanya dan lebih fokus terhadap bibir tipis merah mudanya.
Dia tersenyum, ikut menyambut Chaeyoung. "Sudah lama sekali, bukan?"
Chaeyoung tak bisa menahan senyumnya, "Kamu gak punya kata-kata lain? Setiap tahun sama saja."
Tak akan Chaeyoung menyangkal jika dia merindukan Soobin. Senyumnya, sentuhannya, aroma tubuhnya, bahkan gerak-geriknya. Semua itu selalu tersimpan dengan baik di kepalanya, membuat kerinduan yang menumpuk tiap harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐰𝐢𝐧𝐞 | 𝐛𝐚𝐧𝐠𝐭𝐰𝐢𝐜𝐞 ✔️
FanfictionKumpulan short stories yang sayang buat dibuang dan dianggurin jadi draft. (Cast : BTS, Twice, TXT)
