Cast : Mina//Jungkook
Arranged married au, first night, fluff
Words : 1.7 k
Written by : HiraethskiesJungkook dan Mina menjatuhkan tas mereka begitu melihat keseluruhan isi kamar hotel yang disediakan.
Kamar itu sebetulnya sangat nyaman dengan pintu kaca berukuran besar yang mengarah ke kolam renang pribadi dengan suasana alam, interior kamar yang menyesuaikan dengan penggunaan kayu untuk dinding dan lantai.
Tapi seketika kamar itu berubah menjadi menggelikan dengan bunga-bunga yang ditata di lantai menuju kasur dan tataan lainnya di atas kasur membentuk gambar hati. Inilah kamar bulan madu yang ada di bayangan mereka.
Sebagai pasangan suami-istri yang baru mereka seharusnya senang dengan konsep kamar itu. Tapi mereka menikah bukan atas nama cinta. Jungkook mengenal Mina seperti saudaranya sendiri, begitu pula dengan Mina mengenal Jungkook.
Mereka tumbuh besar di keluarga konglomerat, berbagai kekayaan diturunkan kepada mereka. Mina mendapatkan warisan perusahaan makanan ringan ternama dan Jungkook mendapatkan warisan sebuah restoran serta cabang-cabangnya yang tersebar di seluruh negeri.
Perusahaan itu menjadi bagian dari hidup mereka. Mereka memang menjadi bagian dari orang terkaya di negeri, meskipun tidak masuk urutan atas. Tapi mereka payah dalam masalah kehidupan pribadi. Orang tua mereka sampai gemas sendiri karena anak mereka yang terlalu asik bekerja. Dan akhirnya mereka memutuskan menjodohkan Jungkook dan Mina.
Tanpa ada paksaan dan pengelakan, kedua orang itu menyetujuinya. Mereka sama-sama berpikir pernikahan bukanlah sesuatu yang berarti, hanya sekedar status dan pemuas nafsu.
"Orang tua kita terlalu berusaha keras," kata Mina, menjatuhkan diri ke kasur, dia memandang interior dari kamar mereka.
"Mereka pikir kita langsung bisa menghasilkan anak," kata Jungkook, menyisihkan bunga-bunga di lantai ke pinggir ruangan dengan kaki.
"Mungkin," kata Mina santai.
Jungkook terkejut. Pasalnya semenjak mereka setuju untuk dinikahkan, tidak ada sekalipun pembicaraan ke arah sana, "Kamu mau melakukannya?"
"Aku tidak keberatan. Kamu?"
Pipi Jungkook merona karena malu. Perbincangan eksplisit macam ini jarang ia lakukan. Biasanya dia hanya membicarakan masalah bisnis dan bisnis tapi pada akhirnya dia juga seorang pria. "Well, kalau kamu tidak keberatan."
"Jungkook santailah," Mina terkekeh dan merebahkan diri di atas kasur, "bahkan kita pernah mandi bersama di bath up waktu kecil."
"Waktu kecil itu," gerutu Jungkook yang akhirnya selesai membersihkan lantai.
"Aku mau tidur dulu," kata Mina, sudah memejamkan mata. Tubuhnya begitu pegal setelah seharian penuh menjadi pengantin dan harus langsung terbang ke pulau terpencil di mana orang tua mereka sudah menyiapkan paket bulan madu, "jangan bangunkan aku!"
"iya," kata Jungkook singkat, beranjak ke kolam renang pribadi untuk bersantai sendirian.
.
Mina terbangun karena suara televisi. Dengan susah payah dia membuka kelopak matanya yang terasa berat. Dia terbangun dan suasana kamar lebih redup. Gorden sudah ditutup dan lampu kamar berwarna kekuningan sudah menyala.
Di sebelahnya Jungkook duduk dengan santai, meluruskan kakinya ke depan. Rambutnya masih basah setelah mandi. Dengan keseriusan penuh dia menonton seseorang yang tengah memperagakan cara melukis.
Jungkook memang selalu antusias dengan apapun yang berbau seni, dia bahkan punya lima lukisan mahal berukuran besar yang digantung di rumahnya.
"Ini gampang," gumam Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐰𝐢𝐧𝐞 | 𝐛𝐚𝐧𝐠𝐭𝐰𝐢𝐜𝐞 ✔️
FanfictionKumpulan short stories yang sayang buat dibuang dan dianggurin jadi draft. (Cast : BTS, Twice, TXT)