Dancing in the Rain

370 42 10
                                    

Cast : Jeongyeon//Taehyung
Forbidden love, switch pov
Words : 1.8k
Written by : Hiraethskies

Aku menyesap setengah sisa cocktail dingin di genggamanku. Rasa membakar perlahan turun ke kerongkonganku, menghangatkan tubuh dari dinginnya udara.

Di seberangku orang-orang mengobrol dengan asik, memperbincangan masalah hidup atau kisah lama. Ruang keluarga berukuran kecil itu terpaksa diisi penuh dengan para tamu undangan. Hujan menghadang dan memaksa pesta pertunangan salah satu temanku untuk dihentikan sesaat.

Aku sebetulnya tidak habis pikir mengapa calon pengantin itu memutuskan mengadakan pesta kebun sementara cuaca sedang tidak pasti.

Pandanganku kosong sembari menilik hujan besar yang sepertinya enggan untuk berhenti dalam waktu dekat. Awan keabu-abuan masih menggantung di langit, sesekali memperdengarkan suara geluduk yang menggetarkan dada.

Aku menghela napas, menegeratkan jaket denim milik kekasihku yang tersampir di pundak. Dress bermotif bunga yang kukenakan sedikit basah karena telat masuk ke dalam rumah, membuatku sedikit jengah dan ingin segera berganti.

Namun kekasihku, Kim Jimin, masih betah berbincang asik dengan kawan satu sekolahnya di pojok ruangan. Tawa terdengar di antara gerombolan pria dan wanita. Jimin selalu menjadi bintang di kerumunan itu. Dengan suara lantangnya dan tawa nyaringnya, dia membangkitkan suasana.

Keakraban yang mengelilingi gerombolan itu membuatku terasingkan. Janji untuk tidak meninggalkanku selama pesta seakan menguap dari kepala Jimin. Aku sendirian. Bersandar di dinding dengan segelas tequila.

Aku tidak familiar dengan orang-orang di sekitarku. Mereka kebanyakan temannya Jimin. Seketika aku merasa kecil, aku ingin pergi dari sini. Namun aku tidak ingin menghancurkan kegembiraan Jimin hanya karena keegoisanku.

Batinku menggerutu tidak suka.

Ini bukan pertama kalinya, Jeongyeon! Dia selalu meninggalkanmu!

Jimin tertawa dan melakukan tos dengan seorang wanita. Tawanya jauh lebih lepas dibanding jika dia berada dekat denganku. Seakan-akan dia menjadi orang yang berbeda di hadapanku.

Tidak seharusnya Jimin mencuekkimu seperti ini. Kamu kekasihnya!

Aku menggoyangkan gelas digenggamanku dengan pelan, membuat sisa cairan alkohol ikut bergoyang membentuk gelombang kecil.

Apakah aku benar-benar masih mencintainya?

.

Dimanapun aku berada, mataku tidak pernah terlepas darinya. Dia memiliki hatiku sejak pertemuan pertama kami. Aku selalu membandingkannya dengan wanita pada lukisan Girl with the Pearl Earring karya Johannes Vermeer. Mata kecilnya yang berkilauan dan menonjolkan kemurnian dalam dirinya. Cara dia menatap penuh lembut dan penuh perhatian membuatku lupa diri.

Jeongyeon tidak akan pernah menyadari kekagumanku padanya. Bahkan jika aku mengaguminya dari dekat, dia juga tidak akan tahu.

Kini dengan posisiku yang jauh di pojok ruangan, aku tetap bisa dengan bebas mengaguminya dari kejauhan. Sesekali aku memeriksanya yang berdiri termenung di dekat dapur dengan gelas kosongnya, memastikan aku tidak kehilangannya dari radar pandanganku.

Aku mendambakannya. Sangat. Tapi keadaan enggan mempersatukan kami.

Jeongyeon adalah kekasih dari kakakku, Kim Jimin.

Aku tahu pasti jika perasaan ini salah. Adik sepertiku yang berharap cinta dari kekasih kakaknya pantas disebut dengan Adik Brengsek. Namun sekuat apapun, aku tidak bisa mengkhianati perasaanku sendiri.

𝐰𝐢𝐧𝐞 | 𝐛𝐚𝐧𝐠𝐭𝐰𝐢𝐜𝐞 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang