Trust

20 1 5
                                    

( Third Person POV )

Jihyeon menggeliatkan tubuhnya di tengah siraman sinar matahari yang masuk melalui jendela besar kamar hotel yang mewah itu.

Gadis itu tertidur dengan nyenyak setelah melewati satu hari yang terasa bagaikan ribuan hari, hanya karena insiden pingsan yang tidak pernah masuk dalam To Do List gadis itu. Terutama dalam sebuah event fansign yang pertama kali dihadiri. Semoga tidak menjadi fansign terakhirnya.

Tubuhnya terasa begitu lelah, seakan menolak untuk menyambut hari baru. Tiba-tiba udara terasa begitu dingin, ketika Jihyeon mengangkat tubuhnya, berganti posisi, mendudukkan dirinya di atas tempat tidur berukuran king size tersebut.

Gadis itu tersentak kaget. Kepalanya masih terasa pusing, tapi bukan itu yang menjadi sumber keterkejutannya. Tubuhnya terasa kaku, ketika dia mendapati dirinya tak mengenakan sehelai benang pun di balik selimut hotel.

Dia mengarahkan pandangannya ke sekitar ruangan, dan dengan segera manik matanya menangkap sosok laki-laki di sebelahnya yang juga tertidur tanpa mengenakan atasan. Entah hanya tanpa atasan atau sepenuhnya tanpa busana seperti dirinya, gadis itu tidak memiliki keinginan untuk memeriksa hal itu. Kepalanya penuh dengan segala macam hal yang tiba-tiba muncul dengan berbagai teori & pertanyaan, yang menuntut jawaban sesegera mungkin. Tapi sang gadis tidak bisa menemukan jawaban atas berbagai teori Kapan, Kenapa, Bagaimana, Apa dan Siapa untuk peristiwa yang terpampang dalam kenyataan hidupnya saat ini.

( Lee Jihyeon POV )

Park Jihoon!!

Kenapa Jihoon-ssi ada di kamar hotelku? Apa yang terjadi? Kenapa kami ada di tempat tidur yang sama? Kenapa aku tidak mengenakan baju sama sekali? Kenapa Jihoon-ssi juga tidak mengenakan baju? Kenapa aku tidak ingat sama sekali?

Ini.. Apa yang sebenarnya terjadi? Aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku tidak ingat satu hal pun.

Apa yang harus kulakukan??!! Apa yang SUDAH kulakukan?!?!?! Oh, Tuhan..

Aku.. a, aku..

Aku meraih gaun mandi yang tergeletak berantakan di samping tempat tidur. Memakainya secepat kilat sambil berhati-hati. Aku benar-benar tidak mau bertukar pandang dengan Jihoon-ssi saat ini.

Aku mencari bajuku di sekitar ruangan itu, tapi tak menemukannya. Karena panik, aku keluar dari ruangan yang menjadi kamar tidur di kamar hotel tersebut.

"Jihyeon-ssi???" aku dipertemukan dengan pandangan mata penuh rasa tak percaya dari Manajer Park Jihoon.

"Ba, bajuku.. Dimana bajuku?" tanyaku lirih tapi masih bisa terdengar oleh Manajer Park Jihoon.

"Apa? Baju? Mungkin di kamarmu." dia menjawab pertanyaanku dengan nada sedikit mencibir.

"Kamarku?? Ini.. Ini khan kamarku.."

"Bukan, ini kamar hotel Jihoon. Kamarmu di sebelah."

"Apa?!?!?!?!" aku segera berlari keluar dari kamar hotel tersebut. Ketika kubuka pintu, aku benar-benar dihadapkan pada realita di atas realita. 2045. Kamar yang kemarin Jihoon-ssi berikan padaku, adalah 2047.

Aku hendak mencoba pintu kamar hotelku, tapi teringat akan satu hal penting.

"Kunci.. Anda tahu kunci hotelku, Manajer-nim?"

In Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang