Tidak terasa, hari terus berganti hari. Hari-hari menjadi minggu, minggu-minggu pun berubah menjadi bulan. 5 bulan berlalu dalam sekejap mata setelah pertemuan. Hari-hari Jihyeon pun berjalan seperti biasa, hanya sedikit lebih sibuk dari biasanya.
Mahasiswi, pencipta lagu dan designer, semua tetap dijalani dan dilakukan bersama.
Dan hari ini pun Jihyeon kembali mengunjungi kantor Jihyo untuk membahas desain baju yang akan ditampilkan pada fashion show Jihyo, 2 bulan lagi.
Fashion show kolaborasi pertama dalam sejarah karir Jihyo, juga Jihyeon.
"Oenni.. apakah desain ini cukup menarik? Aku mulai kehabisan akal." Jihyeon menyerahkan sketsa desainnya kepada Jihyo.
Gadis itu terlihat sedikit berbeda dibanding biasanya. Wajahnya sama sekali tidak mengenakan riasan. Rambutnya pun diikat seadanya, kantung matanya mulai terlihat jelas, sedikit menghitam di bawah manik mata coklatnya.
"Hmm. Oenni ambil beberapa, untuk dimasukkan dalam list ya."
"Iya. Terserah, Oenni. Tolong katakan padaku, berapa lagi desain yang masih harus kukerjakan?" gadis itu menghempas dirinya di sofa, menyenderkan kepalanya dan menutup mata dengan kedua lengannya yang menyilang tepat di depan matanya.
"Hehehe, dengan beberapa desainmu barusan, Oenni rasa, uda cukup. Lebih dari cukup." Jihyo menempatkan dirinya di samping Jihyeon, menyerahkah kembali beberapa desain yang tidak masuk dalam pilihannya.
"Hhhh, rasanya badanku remuk semua."
"Istirahatlah. Karena desainnya sudah tercukupi, take a break for a few days."
"Oenni, kamu hebat! Padahal ini fashion show pertamaku, dan aku uda mau menyerah. Sedangkan Oenni, uda bertahun-tahun." Jihyeon menurunkan lengannya dan menatap Jihyo dengan kagum.
"Hahahaha. Justru karena uda bertahun-tahun, makanya Oenni uda terbiasa. Event fashion show pertama Oenni malah hampir gagal, karena jumlah baju yang harus dipresentasikan, gak mencukupi. Terlalu sedikit. Kepala Oenni rasanya mau pecah waktu itu."
"³Jinjja?"
³benarkah?"Oenni terpaksa menggunakan desain baju awal mula Oenni mendesain , hanya supaya jumlah bajunya cukup. Kamu lebih hebat. Kamu menyelesaikan deadline desain tepat waktu. Desainmu pun masih tersisa banyak, yang bisa kamu simpan untuk lain kesempatan. Dan kamu mengerjakan itu semua di tengah kesibukanmu sebagai mahasiswi, penulis lagu dan vlogger."
Di tengah percakapan mereka yang saling menguatkan satu sama lain, pintu ke ruangan Jihyo terbuka.
"Jihyo nuna!! Jihyeon-a!!"
"Astaga!!" teriak Jihyo spontan. Sedangkan Jihyeon pun menunduk sambil menutup kedua belah indera pendengarannya.
( Lee Jihyeon POV )
Kuakui BTS adalah grup bertalenta, tapi kupikir 'berteriak' tidak masuk dalam daftar talenta Kim Taehyung, pria yang baru saja masuk dengan tiba-tiba dan mengagetkan Jihyo Oenni, yang akhirnya mengagetkanku dan memaksaku untuk menutup kedua telingaku dengan rapat.
"Oppa, ⁴wae?" tanyaku sambil sedikit memberi tatapan mendelik ke arahnya.
⁴kenapa/ada apa"Hehehe, cuma pengen panggil kalian aja." ujar Taehyung Oppa dan mengambil tempat di sebelahku.
"Ya!! Taehyung!! Kau lupa bahwa umurku jauh lebih tua darimu?!?! Jangan bermain-main dengan jantungku yang ikut menua seiring bertambahnya umurku!" Jihyo Oenni melempar sebuah bantal sofa ke arah Taehyung Oppa. Sayangnya, refleks Taehyung Oppa cukup berfungsi dengan baik. Niatnya memblok bantal tersebut, tapi berakhir dengan mengenai mukaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Love With You
RomanceLee Jihyeon, gadis berusia 17 tahun, memiliki sifat ceria dan sikap hangat, menghadiri fan meeting idolnya untuk pertama kalinya. Debaran jantung karena akan bertemu seorang figur publik berubah menjadi sebuah ingatan yang ingin dikuburnya dalam-dal...