PJH

39 2 11
                                    

( Third Person POV )

Hari-hari berlalu tanpa bisa dihindari. Persiapan demi persiapan, terus dilakukan Taehyung dan Jihyeon. Konseling pranikah, selalu mereka hadiri, tak perduli betapa padatnya jadwal Taehyung.

Pria tersebut menunjukkan keseriusan dan ketulusannya untuk membangun rumah tangga bersama Jihyeon.

Taehyung meluangkan waktu untuk bisa mendampingi Jihyeon kapanpun, dan Jihyeon pun berusaha untuk melakukan segala sesuatunya tanpa merepotkan Taehyung sebisa mungkin.

Sedikit demi sedikit, mereka saling bergantung dan melengkapi satu sama lain.

Kali ini, Jihyeon sedang berada di kampusnya, melakukan gladi resik untuk wisudanya yang akan berlangsung 2 hari lagi. Taehyung mau menemani Jihyeon, tapi ditolak Jihyeon. Di kampusnya, tidak ada yang mengetahui kedekatan Jihyeon dengan Taehyung, kecuali Minhyeok. Dan gadis itu tidak tertarik untuk memberitahukan hubungannya dengan Taehyung sekarang. Walaupun sang pangeran akan datang ke acara wisuda sang putri, sebagai pengganti orang tua sekaligus sebagai pendamping yang akan selalu mendukung sang putri.

Ditambah lagi, Jihyeon tidak mau 'membagi' kekasihnya di momen spesial ini. Kalau Taehyung datang di gladi resik, semua orang akan tahu tentang Taehyung, dan di hari wisuda, semua bisa menghalangi Taehyung untuk menikmati acara wisuda dengan leluasa.

Flashback malam sebelumnya

"Gak mau. Nanti Oppa jadi rebutan teman-teman." rajuknya.

"Hahaha, apakah calon istriku cemburu?"

"Iya, cemburu, gak boleh?"

"Hahahaha, gwiyeoweo. Kamu juga. Awas kalau menunjukkan aegyo ke Minhyeok-ssi. Gak boleh dekat-dekat, bicara pun jangan, selama gladi resik nanti. Seterusnya."

"Hehehe, iya. Tapi kalau ada yang mau ditanyakan, masa gak boleh?"

"Gak boleh, minta temanmu yang tanyakan. Atau katakan pada Oppa, apa yang mau kamu tanyakan, nanti biar Oppa yang tanyakan langsung pada Minhyeok-ssi."

"Lama donk, Oppa."

"Hehehe, besok Oppa jemput setelah gladi resiknya selesai. Jangan pulang dengan Minhyeok-ssi."

"Iya, suamiku." goda gadis itu pada calon suaminya.

Wajah Taehyung bersemu merah mendengar godaan Jihyeon. Untuk sesaat, video call itu terlihat seperti mengalami gangguan. Taehyung hanya memperhatikan wajah Jihyeon lekat-lekat dari layar ponselnya. Begitu juga Jihyeon.

"Kamu tahu betapa besar Oppa mencintaimu, bukan?" Jihyeon mengangguk menjawabnya.

"Saranghaeyo, Oppa." Jihyeon pun juga mencoba menyampaikan perasaan indah yang selalu dirasakannya karena Taehyung.

"Nado." video call itu pun hanya dihiasi keheningan yang menghanyutkan. Mereka saling mengkomunikasikan cintanya satu sama lain, hanya melalui tatapan mata. "Istirahat ya, sayang. Besok Oppa jemput."

"Hmm." entah kenapa, rasanya begitu berat bagi mereka untuk mengakhiri video call mereka, meskipun mereka akan bertemu secara fisik besok.

In Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang