Profesionalitas Hari Kerja

24 1 4
                                    

Taehyung dan Jihyeon terus menjalani kehidupan mereka seperti biasa, tanpa terpengaruh akan pemberitaan-pemberitaan yang ada. Toh pada akhirnya mereka dijodohkan satu sama lain.

Hari ini Taehyung kembali disibukkan dengan jadwalnya di luar Korea. Jihyeon ikut mengantar Taehyung ke bandara, hanya saja kali ini tidak bisa ikut mendampingi karena harus melakukan fitting pakaian grup 9T-M yang baru-baru ini menjadi tanggung jawabnya.

"Hati-hati di rumah ya, sayang. Jangan keluar kalau tidak perlu. Beli saja makanan secara online. Jangan lupa kunci pintu."

Taehyung menghujani istrinya dengan berbagai wejangan sebelum mereka harus berpisah untuk pertama kalinya setelah menikah.

"Iya, suamiku. Oppa juga jaga kesehatan disana ya. Makannya teratur, jangan skip sarapan. Meskipun hanya selembar roti dan segelas susu, harus tetap sarapan. Aku gak mau suamiku pulang dalam keadaan kurus." Jihyeon memeluk manja tubuh suaminya.

Taehyung membalas pelukan Jihyeon dengan erat. Seolah berusaha menyimpan segala sesuatu yang berhubungan dengan Jihyeon untuk masa 2 minggu ke depan. Pelukannya, manjanya, wanginya, semuanya.

Ketika akhirnya panggilan memasuki pesawat bagi BTS dan tim terdengar di pengeras suara, Taehyung menurunkan maskernya dan masker Jihyeon.

Mengecup kedua pipi, kening dan bibir Jihyeon sambil membelakangi awak media yang terus mendokumentasikan kegiatan BTS, sekaligus Taehyung dan istrinya. Syukur-syukur bisa dapat sekelebat wajah dari Jihyeon.

Tapi Taehyung selalu melindungi istri tercintanya, bahkan dari jepretan kamera sekalipun. Begitu juga member BTS lainnya.

Sepeninggalan BTS memasuki area check in, Jihyeon dikawal oleh tim BigHit yang mengantar, masuk ke dalam mobil, sebelum akhirnya diantar ke agensi HSM.

"Terima kasih sudah mengantar, Minseok-nim." ucap Jihyeon pada driver BigHit yang mengantarnya.

"Sama-sama, Jihyeon-ssi. Kabari saja, kalau butuh sesuatu. Taehyung menitipkanmu pada saya, jadi jangan sungkan."

"Ah, terima kasih banyak kalau begitu. Nanti saya kabari kalau saya butuh sesuatu. Mohon bantuannya." Jihyeon membungkukkan badannya, memberi hormat pada Kang Minseok.

Jihyeon memasuki gedung agensi tersebut dan diarahkan menuju ruang meeting. Disana sudah menunggu para member 9T-M yang sedang menghabiskan waktu dengan caranya masing-masing, menunggu kedatangan Jihyeon.

"Selamat pagi. Maaf, saya terlambat." ucap Jihyeon, menyapa para member.

"Ah, tidak, Jihyeon-ssi. Kami datang lebih pagi karena ada latihan pagi. Janji temu dengan Jihyeon-ssi, ditentukan di tengah break time." sang leader membuka suara, menjelaskan situasi mereka.

"Hm, begitu. Kalau begitu, kita mulai saja ya." Jihyeon menyerahkan set-set pakaian kepada setiap member.

Ketika Jihyeon memberikan kepada Joonki, sang leader, matanya menangkap cincin yang melingkar di jari manis.

"Maaf, kalau saya lancang. Apakah Jihyeon-ssi sudah menikah?" matanya tertuju pada cincin tersebut.

"Ah, iya. Saya sudah menikah." Jihyeon menjawab sambil tersenyum. Wajahnya pun makin bersinar, saat pikirannya tertuju pada Taehyung secara tak langsung.

"Pasti dia adalah orang yang beruntung."

"Hm? Tidak. Saya rasa saya adalah orang yang paling beruntung di antara kami berdua."

"Wah, Jihyeon-ssi sangat mencintai suaminya ya. Terlihat jelas di wajahnya." goda Joonki.

"Betulkah?" tanya Jihyeon, menangkupkan kedua tangannya sendiri pada kedua belah pipinya yang terasa memanas.

In Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang