Just Know that I Love You

48 1 3
                                    

( Third Person POV )

Taehyung dan Jihyeon kembali ke Korea bersama para member dan staf setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan.

Semua berjalan dengan baik. Dan sekali lagi, baju-baju rancangan Jihyeon kembali dipuji oleh para awak media dan netizen. Bahkan situs web AthenaM crash karena banyak orang mengunjungi situs tersebut dan hendak membeli baju rancangan AthenaM yang dikenakan para member.

Jihyeon pun harus kembali memproduksi beberapa item yang habis terjual namun terus dipesan. Dia menghubungi karyawan-karyawannya di Seoul dan meminta agar mereka bisa menangani setiap permintaan yang masuk. Iklim yang berbeda, juga kesibukan yang tiba-tiba, membuat kesehatan Jihyeon drop kembali di masa-masa pemulihannya. Jihyeon pun kembali jatuh sakit. Tidak hanya Taehyung, semua member dan staf mengkhawatirkan kesehatan Jihyeon.

"Bisa tolong tempatkan saya di mobil yang lain?" Jihyeon meminta tolong pada manajer Hyeong yang mengatur Jihyeon untuk berada satu mobil dengan Taehyung saat mereka check out menuju bandara untuk kembali ke Korea.

"Eh??" semua kaget dan bingung mendengar permintaan Jihyeon, terutama Taehyung.

"Saya tidak seharusnya berada satu mobil dengan para member. Jangan sampai mereka tertular." Jihyeon berusaha untuk menyampaikan pemikirannya, meskipun suaranya sepenuhnya hilang, hanya terdengar seperti orang berbisik.

Meskipun berat, tapi perkataan Jihyeon benar adanya. Jihyeon akhirnya ditempatkan pada satu mobil yang mayoritas berisikan barang-barang. Itu lebih baik buatnya.

"Sayang, gak apa-apa?" Taehyung masih setia berada di samping Jihyeon. Jihyeon sudah berada di dalam mobil dan Taehyung berada di luar. Tangannya meraih tangan Jihyeon melalui jendela mobil.

"Gwaenchana, Oppa. Aku cuma perlu banyak istirahat." Jihyeon tak mengizinkan Taehyung mendekatinya sama sekali. Tak perduli seberapa parah kondisi tubuhnya, dia tak mengizinkan Taehyung merawatnya. Tidak untuk saat ini.

Dan tak perduli seberapa tegasnya Jihyeon melarangnya untuk mendekatinya, Taehyung tetap tak bisa meninggalkan kekasihnya. Terutama karena keadaannya drop demi membuat pakaian untuknya dan member.

Taehyung hanya diizinkan menggenggam tangannya seperti saat ini, Jihyeon di dalam mobil, Taehyung di luar mobil.

Mereka pun tiba di bandara. Jihyeon menolak semua bantuan kecuali untuk kedua kopernya. Jihyeon sepenuhnya memisahkan diri dari rombongan. Berjalan sendiri ke counter check in, menunggu sendiri di pojok ruang tunggu. Memejamkan matanya, kapanpun dia bisa, mengumpulkan semua waktu yang bisa dia curi untuk beristirahat.

Taehyung memperhatikannya dari kejauhan, perjuangan Jihyeon untuk tak merepotkan siapapun. Tapi akhirnya dia sudah tak tahan untuk membantu Jihyeon.

Hingga akhirnya dia meminta bantuan staf penerbangan untuk meminta mereka mengatur kembali tempat duduknya dan Jihyeon. Staf penerbangan mencoba melihat kemungkinan untuk menempatkan mereka berdua bersebelahan. Dan untungnya, ada 3 bangku yang tidak terjual. Staf pun menempatkan mereka berdua, tepat di barisan belakang kursi bisnis.

Jihyeon tidak mengetahui pengaturan bangku ini, karena dirinya yang terus memejamkan mata. Dan ketika pramugari memandunya ke bangku di sebelah Taehyung, dia terkejut.

"Jangan menolak. Sudah cukup Oppa melihatmu seperti ini sejak dari hotel. Ingat, pernikahan kita sudah di depan mata. Cepat atau lambat, Oppa yang akan merawatmu." ucap Taehyung tak kalah tegas.

In Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang