Tenggelam dalam Kesibukan

29 1 0
                                    

Jihyeon terlihat gelisah di tengah istirahat malamnya. Tubuhnya terus berputar, berbalik ke kanan dan ke kiri. Taehyung yang sudah tertidur, terbangun dengan pergerakan gelisah Jihyeon.

"Ngh. Kenapa, sayang?" tanyanya masih dengan mata terpejam. Membawa dirinya mendekat pada tubuh istrinya, menawarkan kehangatan dan ketenangan dalam kelam malamnya Milan.

"Ah, maaf, Oppa. Aku membangunkanmu ya?" Jihyeon memeluk tubuh pria yang memiliki kebiasaan bertelanjang dada ketika tidur tersebut. Sedikit memberi kecupan pada leher kekar dan jenjang Taehyung ketika menaruh kepalanya dengan manja pada lengan Taehyung yang setia menjadi bantal resminya sejak menikah.

"Tidak apa-apa. Tidurlah." ucap Taehyung menempelkan bibirnya pada kening Jihyeon, menenangkannya.

Takut kembali mengganggu tidurnya Taehyung, Jihyeon menutup kedua matanya, memaksakan dirinya untuk memasuki dunia mimpi.

*******

Sepasang newlyweds itu sedang berada di mobil, menuju rumah keluarga besar Jihyeon yang berkebangsaan Italia.

Gio menjemput mereka di hotel, setelah menerima kabar Jihyeon, dan juga Taehyung akan mengunjungi keluarga besar mereka di saat hari bebas BTS.

"Badanmu masih terasa capek?" tanya Taehyung pada Jihyeon yang sedang menyenderkan kepalanya di pundak Taehyung.

"Iya, Oppa. Sedikit pusing dan mual juga."

"Sini." Taehyung menepuk pahanya, mengisyaratkan Jihyeon untuk merebahkan kepalanya di pangkuannya.

Jihyeon merebahkan kepalanya, menghadap Taehyung. Dengan cepat, tangan Taehyung mengelus rambut Jihyeon dan memijit pelipisnya, berharap bisa menghilangkan sedikit rasa pusing dan mual yang dialami Jihyeon.

"Sebelum berangkat, kamu sudah minum vitamin khan?" Jihyeon menjawab dengan anggukan kepala.

Gio yang memperhatikan mereka dari kaca spion, bertanya untuk memastikan keadaan Jihyeon. Jihyeon memastikan Gio bahwa dirinya baik-baik saja. Kondisinya drop hanya karena kecapean.

Tak berapa lama, mereka tiba di rumah keluarga Russo. Semua menyambut kedatangan Jihyeon beserta Taehyung.

"Oh, Bella.. Mi dispiace.. ( arti: cantik.. maafkan nenek.. )" nenek Jihyeon memeluk cucu kesayangannya. Setiap cucu adalah kesayangannya, tapi karena Jihyeon adalah anak dari anak bungsunya, dan hidup berjauhan dengannya, nenek Jihyeon memberi perhatian khusus padanya. Menangis karena rindu dan juga menyesal karena tidak bisa hadir ketika ayahnya meninggal, sehingga dia harus melewati masa berkabung sendirian.

"Va bene, nonna.. Va bene.. ( tidak apa-apa, nek.. tidak apa-apa.. )." Jihyeon meyakinkan neneknya bahwa semua yang dikhawatirkan neneknya itu tidak pernah menjadi sesuatu yang mengganggu pikirannya.

"E chi è questo bell'uomo ( dan siapa pria tampan ini )?" nenek Jihyeon bertanya tentang Taehyung yang mendampingi Jihyeon.

"Questo è mio marito ( ini suamiku ), Taehyung."

"Oh mio ( oh my )." wanita yang mulai memasuki usia senja itu, berjalan mendekati Taehyung dan memeluknya.

Nenek Jihyeon menggandeng Taehyung dan Jihyeon, masuk ke dalam istana kecilnya. Mereka bercerita banyak hal. Tentang Taehyung, pekerjaannya sebagai idol, awal pertemuan mereka, dan masih banyak lagi. Jihyeon mengambil peran penting sebagai penerjemah antara Taehyung dan keluarga besarnya. Sesekali, Taehyung meminta diajarkan sepatah dua patah kata oleh Jihyeon yang disambut dengan sorak sorai anggota keluarga.

Selama mereka saling bertukar cerita, Taehyung terus memperhatikan Jihyeon. Istrinya terlihat bahagia, tapi dia berharap, Jihyeon tidak terlalu memaksakan keadaannya.

In Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang