Jihyeon terbangun lebih cepat daripada lelaki yang masih berkelana dalam dunia mimpi di sebelahnya, yang secara sah berstatus suaminya kemarin.
Jihyeon duduk dan mengistirahatkan tubuhnya di tepian tempat tidur hotel, setelah pesta pernikahannya kemarin. Tubuhnya terasa pegal dan sakit, terutama di area kewanitaannya, setelah permainan panas bersama Taehyung, suaminya.
Dia tidak marah dengan hal yang dilakukan Taehyung, hingga membuatnya merasa sakit dan pegal seperti ini. Dia mengerti akan hal itu. Memang selayaknya seperti itu khan, yang dinamakan malam pertama? Sepasang insan muda-mudi merasakan pengalaman dan perasaan indah tersebut untuk pertama kalinya dalam hidup mereka. Jadi tak mengherankan kalau mereka merasa candu akan permainan tempat tidur setelah menikah.
Jihyeon meraih pakaian dalamnya yang tergeletak di lantai kamar hotel dan kemeja yang dikenakan Taehyung kemarin. Mengenakannya dan pergi menuju area ruang makan suite room tersebut. Membuka kulkas, meraih sebotol air mineral dan meneguknya hingga habis.
"Good morning, Mrs. Kim." sepasang lengan kekar melingkar di pinggangnya, kecupan hangat di kepalanya dan wajah tampan yang bertengger di bahunya, disertai senyuman kotak yang khas, jadi appetizer Jihyeon pagi itu.
Menikmati sapaan baru di pagi hari, Jihyeon tersenyum menyenderkan kepalanya di dada topless suaminya dan menikmati muka bantal pria itu.
"Good morning, Mr. Kim." ujarnya membalas sapaan Taehyung dan memberikan morning kiss di bibirnya.
"Kamu gak capek? Kenapa bangun pagi sekali?" tanya Taehyung, membalikkan tubuh Jihyeon dan mendudukkannya di atas konter ruang makan tersebut.
"Aku baru bangun kok." kata Jihyeon, meletakkan tangannya pada lengan Taehyung yang berada di sebelah kanan-kiri tubuhnya, bertumpu pada konter.
"Bagaimana keadaanmu? Capek? Nyeri ya?" tanya Taehyung, menyentuh sebelah paha Jihyeon, memberi tanda bahwa dia menanyakan kondisi genital istrinya setelah malam pertama mereka.
Wajahnya memperlihatkan penyesalan karena sedikit lepas kendali tadi malam.
Malam pertama atau bukan, aku bisa melakukannya kapan saja, toh kami sudah sah menjadi suami istri, seharusnya aku bisa memikirkan hal itu dan sedikit menahan diri. Apalagi Jihyeon nyaris tak tidur selama 2 minggu menjelang pernikahan, pikir Taehyung.
"Sedikit nyeri, tapi tidak apa-apa. Nanti juga hilang sendirinya. Iya khan? Atau harus pakai obat? Biasanya sesakit itukah, Oppa?" istri yang baru saja berusia 21 tahun itu mengeluarkan sederet pertanyaan pada suaminya yang berusia 5 tahun lebih tua.
Taehyung terkejut mendengar pertanyaan yang dilontarkan Jihyeon. Dia tak pernah menyangka akan menerima pertanyaan seperti itu sehari setelah pernikahannya.
"Hehehe, mian. Oppa juga tidak tahu jawabannya. Ini khan juga malam pertama buat Oppa." jawabnya tersenyum, mencolek hidung mancung istrinya.
"Atau kita salah melakukannya?" Jihyeon lanjut menggumamkan pertanyaannya. Kepalanya sedikit dimiringkan dan kedua manik matanya bergerak ke kanan-kiri, atas dan bawah, seolah mencari jawaban dari sana-sini.
Taehyung tertawa gemas melihatnya. Diraihnya tubuh mungil tersebut dalam dekapannya.
"Beginikah caramu belajar banyak hal, sampai menerima beasiswa? Mengeluarkan banyak pertanyaan dan mencari jawabannya sendiri?"
"Ah, hehehe, mian." ucapnya tertawa kecil, membalas pelukan Taehyung, sambil menikmati pelukan yang selalu terasa hangat untuknya.
"Oh ya, Oppa. Bicara tentang belajar, aku mau lanjut kuliah S2, boleh?" tanya Jihyeon, meminta izin pada kepala keluarganya. Statusnya sudah berubah menjadi 'istri', dan dia memiliki tanggung jawab untuk menanyakan hal-hal seperti ini sebelum mengambil keputusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Love With You
RomanceLee Jihyeon, gadis berusia 17 tahun, memiliki sifat ceria dan sikap hangat, menghadiri fan meeting idolnya untuk pertama kalinya. Debaran jantung karena akan bertemu seorang figur publik berubah menjadi sebuah ingatan yang ingin dikuburnya dalam-dal...