Cemburu

15 1 4
                                    

Hari-hari yang ditunggu pun tiba. 13 Juni 2020.

Event hall itu terlihat sibuk disana-sini. Satu orang lewat membawa baju, yang lain sibuk membawa sepatu. Hiruk pikuk terdengar bergantian.

Jam sudah menunjukkan pukul 18.30 KST. Setengah jam lagi peluncuran clothing line kerjasama Kim Jihyo dan AthenaM. Di saat Jihyo sibuk memastikan semua persiapannya sudah siap, Jihyeon pun terlihat tak kalah sibuknya dengan seniornya di dunia fashion.

Gadis itu memeriksa semua rancangannya untuk kelima kalinya. Begitu terus, semenjak kakinya menginjak lantai event hall tersebut. Dari ujung, kembali lagi ke ujung.

Jihyo pun mulai memeriksa para tamu undangannya. Para sosialita, artis, model bahkan pejabat-pejabat daerah, mulai masuk dan menempati tempt duduknya masing-masing. Para awak media pun sudah siap di tempatnya, mengatur setiap alat dokumentasi yang mereka bawa.

Di bangku undangan juga terlihat Taehyung dan Minhyeok. Mereka duduk di sisi yang berbeda dari runway. Pandangan mata mereka bertemu dan seketika itu juga mereka saling menundukkan kepala, memberi salam satu sama lain. Karangan bunga yang manis terlihat di tangan Minhyeok. Taehyung yang menyadari karangan bunga itu, tersenyum pahit dan terlihat sedikit menggelengkan kepala. Entah apa artinya.

Jihyeon, setelah memastikan semuanya siap, berjalan ke arah ayahnya yang sedari tadi juga sudah menunggu di balik panggung.

Saat sang putri tenggelam dalam kesibukannya, ayahnya memandang dari sudut ruangan dengan pandangan bangga dan berkaca-kaca. Melihat gadis kecilnya yang dulu selalu digendong dan ditimang, sekarang terlihat begitu cantik di matanya. Begitu dewasa, begitu profesional, begitu mandiri.

"Ayo, Pa. Kita ke bangku undangan."

"Bangku undangan? Kamu sudah selesai disini? Kamu designernya khan?"

"Iya. Tapi Jihyeon minta izin untuk duduk di bangku undangan, jadi Jihyeon bisa menilai dari sudut pandang orang lain."

"Tapi kamu bukannya dibutuhkan disini?"

"Gak apa-apa, Abeonim. Saya justru setuju Jihyeon duduk di bangku undangan. Selama karir saya, saya gak pernah memiliki pemikiran seperti Jihyeon, mencoba melihat hasil karya saya dari sudut pandang non-designer."

Ayah Jihyeon menoleh ke arah suara dan mendapati Jihyo, rekan kerja anaknya berjalan ke arah mereka.

"......."

"Salam kenal, Abeonim. Saya Kim Jihyo, rekan kerja Jihyeon. Saya dan staf saya akan berada di backstage. Semua sudah siap, semua terkendali, tidak perlu khawatir. Abeonim, juga Jihyeon duduk saja di bangku undangan. Saya tunggu feedbacknya.

"Terima kasih, Oenni. Kabari aku kalau butuh bantuan."

"Siapa yang....."

"Butuh bantuanmu. Aku punya banyak staf yang membantuku." Jihyeon memotong perkataan Jihyo, yang sudah menjadi ciri khasnya.

Keduanya pun saling melempar senyum.

Jihyo pun mengeluarkan gesture khasnya, mengusir Jihyeon dari backstage. Jihyeon menggandeng lengan ayahnya, berjalan memutar ke arah pintu masuk dan menempati bangkunya, tepat di samping Minhyeok.

Perhatian Taehyung pun kembali mengarah ke depan. Memperhatikan Jihyeon dan ayahnya menempati bangku-bangku kosong di seberangnya. Terbersit dalam pikirannya, betapa dia menginginkan tempat yang sekarang sedang diisi oleh Minhyeok.

Jihyeon tidak menyadari Taehyung yang terus menatapnya. Dirinya masih tenggelam dalam dunianya sendiri, membolak-balik lembaran pamflet, info dari daftar baju yang akan dipresentasikan, dalam kurun waktu kurang dari 5 menit lagi.

In Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang