[6] Wakil Ketua Osis [END]

1. Ngomongin orang

(Namakamu) PoV

Pagi ini adalah hari pertama buat ku untuk menjabat sebagai wakil ketua osis maka dari itu aku bangun cukup pagi karna terlalu semangat. Aku segera beranjak dan membersihkan diri.

Tak butuh lama, kini aku tengah bersiap dengan pakaian ku, tak lupa mengenakan bedak bayi di wajahku. Setelahnya, aku beranjak untuk turun ke meja makan, disana sudah terlihat mama,papa dan bang Ari.

"Morningg" sapaku

"Morning sayang/adek"

Tak lupa aku mengecup pipi mereka semua, tentu dengan wajah yang masih tersenyum.

"Kayaknya ada yang seneng nih baru dapet jabatan wakil ketua osis" goda bang ari

"Iya dong, ini kan cita-cita aku dari dulu"  balasku

"Selamat ya sayang" ucap mama

"Makasih ma"

"Oh ya, sebagai perayaan nya, gimana kalau kita nanti malam, dinner di luar? Kayaknya udah lama ngga dinner di luar" saut papa

"Boleh pa" semangat ku

"Ari usahain ya pa, soalnya nanti Ari ada janji buat revisi skripsi sama temen, takutnya--

"Pokoknya bang ari gaboleh lupa, kalau sampe lupa, aku bakalan marah sama bang ari"

"Jangan gitu dong dek, iya nanti abang dateng kok"

"Nahhh gitu kan enak. Oh ya, adek berangkat dulu ya pa,ma"

"Ngga bareng abang?" tanya mama

"Emm,, ngga deh, dianter sama pak deni aja"

"Yauda hati-hati ya sayang"

Setelah mencium punggung tangan mereka bertiga, aku keluar menemui pak deni. Aku melihat pak deni sudah memakai seragam supirnya dan kini ia malah menyiram tanaman.

"Pak deni"

"Eh,iya non" balas pak deni lalu meletakkan selang air itu.

"Pak deni ngapain nyiram tanaman? Biasanya kan bi inah"

"Gapapa atuh non, lagian kan saya nganggur, kasihan bibi nanti capek. Eh iya, non teh mau berangkat?"

"Iya"

"Ngga kepagian non? Ini masih jam 6 pagi"

"Pak, hari ini itu hari pertama saya jadi wakil ketua osis. Jadi, harus kasih yang terbaik"

"Ohh,, yauda mari kita let's goo"

"Let's goo"

Aku dan pak deni memang dekat karna ia maupun bi inah sudah bekerja dengan keluarga ku semenjak awal papa sama mama nikah dan kini sudah memiliki aku dan bang ari. Lagipula, pak deni ini orangnya lucu, jadi aku suka.