22. Alasanku adalah iqbaal

544 66 0
                                    

"Baal, ayo" ajak aldy

"Gue ngerasa aneh sama gubuk itu"

"Ya aneh kan udah usang gitu"

"Bukan bang tapi--

'Awshh'

Aku terperangah mendengar lirihan itu.

"Nah loh,, ayo ah ngeri cuy" ajak aldy

"Itu kayak suara (namakamu) kan?" tanya bang kiki

Perlahan aku menuju ke arah gubuk itu. Kita bertiga mengintip dari celah jendela yang terbuka sedikit dan betapa terkejutnya kita kala melihat (namakamu) yang dicambuk dan juga tangan yang disayat itu.

•••

(Namakamu) PoV

"Hikss, lepasin gue"

"Enak banget lo ngomong? Kalau lo gue lepasin, yang ada iqbaal bakal deketin lo lagi"

"Dan gue belum puas buat lo menderita sayang"

Ctakk

"Awshh"

Lagi lagi karel mencambuk ku hingga aku tersungkur.

Brakk

Aku melihat pintu yang terbuka dan menampilkan tiga manusia yang aku tunggu.

"Iqbaal" lirihku

Pandanganku mulai buram dan gelap.

•••

Iqbaal PoV

"KAREL! ZIDNY!"

"Baal, ak-aku bisa jelasin"

"Gue gabutuh penjelasan dari lo zid. Gue udah kecewa, bahkan gue benci sama lo"

Tak lama the brother datang menghampiri kita.

"Wahh,, pasukan lo dateng juga"

"Brengsek lo rel" umpatku

"Kenapa? Lo marah liat perempuan yang lo sayang ini kesakitan hm? Ini juga salah dia, dulu dia ninggalin gue dan gue ngga terima itu semua"

Aku segera maju dan meninju dirinya.

Brughh

Brughh

Brughh

Aku terus menerus memukul nya begitupun ia, hingga aku tersungkur tepat di samping (namakamu). Aku menatapnya dengan tatapan sendu.

"Iqbaal awas" teriak aldy

Aku menoleh dan melihat karel yang berdiri membawa pisau.

Jlebb

Aku menutup mataku namun tak terasa apapun. Dan ternyata zidny lah yang menusuk karel hingga tak berdaya. Bang kiki menuju karel dan memastikannya masih hidup atau tidak.

"Karel udah gaada" gumamnya

Zidny yang masih membawa pisau itu menjatuhkan pisau nya dan anggota the brother menangkapnya.

"Baal, lo bawa (namakamu), kita yang bakal ngurus mereka"

Tanpa berpikir panjang aku menggendong (namakamu) yang sudah pingsan. Sesampainya di perkemahan, semua menatap ke arahku dan juga (namakamu).

"Baal ini kenapa?" tanya rafli

Ternyata anggota osis dan teman lainnya tengah menunggu. Tak lama the brother datang bersama zidny.

[6] Wakil Ketua Osis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang