Aku menghadap ke belakang dan ternyata ia adalah manusia menyebalkan yang pernah aku temui.
"Lo bilang semua harus taat sama peraturan tapi lo dan semua anggota osis dengan enaknya istirahat duluan daripada nungguin bel bunyi istirahat"
Ucapannya membuat anggota osis lain yang menyantap makanannya menatap dengan heran.
"Kita habis rapat dan sekarang kita lagi istirahat sebelum balik rapat lagi"
"Wahh,, waketos yang terhormat, aturan tetap aturan. Tapi ternyata, aturan itu ngga berlaku ya buat osis?"
"Jaga ya omongan lo. Lo sendiri ngapain disini, bolos kan lo? Mau point lo dikurangin lagi?"
"Manusia rese kayak lo itu seru tau kalau dikerjain"
Lalu ia menyodorkan tangannya ke arahku, namun aku tak membalasnya tapi hanya menatap tangan itu.
"Gue mau minta maaf, karna seharian ini gue bikin lo kesel"
Lalu ia menarik tangan kanan ku untuk membalas uluran tangannya.
"Gue duluan"
Ia melepas uluran tangan itu, aku menatap kembali tanganku, karna rasanya --
"IQBAAL DHIAFAKHRI RAMADHAN"
Aku menatap tajam ke arahnya yang kini berhenti menghadapku sambil tertawa.
"Lo itu bener-bener jorok tau ngga. Ini permen uda banyak iler lo, lo itu nyebarin virus tau ngga. Dasar manusia gaada akhlak"
Ia kembali berjalan dengan santai nya tanpa menghiraukan ucapanku. Aku segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tanganku.
"Ihh,, bener-bener ya dia gaada otak apa gimana sih"
"Udahlah, kalian itu 2 tahun sekelas, 2 tahun sebangku dan berantem mulu. Gue bosen tau ngga denger kalian berantem" saut salsha
"Ya gausah di denger"
"'Lo kenapa sih pengen banget ngerubah iqbaal jadi manusia seutuhnya?" tanya steffy
"Apa jangan-jangan lo suka sama dia?" saut salsha
Aku terkejut dengan pertanyaan keduanya, belum sempat menjawab, pintu kamar mandi terbuka.
Brakk
"Santuy kali mbak" ucap salsha
"Kenapa sih bel?" tanya steffy
"Gue gaada urusan sama kalian, orang gue emang mau kesini"
"Oh" saut steffy
"Eh, tunggu deh. Oiya, (namakamu), gue ngga bakal ikutin perintah lo. Gue gamau rambut biru gue harus jadi item lagi" ucap bella
Aku yang awalnya mencuci tanganku di westafel kini menatap bella dari kaca.
"Semua perempuan itu cantik tanpa harus merubah dirinya. Dan lo juga cantik kalau pakai rambut warna hitam" sautku lalu segera berlalu dari kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[6] Wakil Ketua Osis [END]
Teen FictionGimana ceritanya sang wakil ketua osis jatuh cinta sama seorang brandalan sekolah? 🎨 Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan 🎨 (Namakamu) Cantika Rahma