10. Ninggalin Iqbaal

650 68 1
                                    

Malam semakin larut, kiki sudah pulang begitupun dengan bang ari yang katanya harus mempersiapkan sidang nya. Di ruangan ini tinggallah aku,om dan tante. Kita sama duduk di sofa.

"Emm,, om sama tante pulang aja gapapa, biar iqbaal yang jagain (namakamu)"

"Gapapa baal, kamu aja yang pulang gaenak sama orang tua kamu" balas mama (namakamu)

Lalu ia hendak berdiri namun hampir terjatuh, untung ada om yang sigap berdiri.

"Eh ma"

"Tante"

"Mama gapapa?" tanya sang suami

"Kepala mama pusing"

"Mending tante istirahat di rumah aja sama om. Iqbaal yang jaga disini"

"Tapi baal--

"Iqbaal udah izin kok sama orang tua iqbaal"

"Yaudah baal, om titip (namakamu) ya. Kalau ada apa-apa langsung hubungi om"

"Iya om hati-hati ya"

Aku menyalimi tangan kedua nya lalu beranjak dan duduk di kursi samping brankar (namakamu).

"Lo kapan bangun sih" desisku lalu memilih tidur dengan menelungkupkan kedua tanganku.

•••

(Namakamu) PoV

Aku mencoba membuka kedua mataku, aku melihat sekeliling dan sepertinya aku di rumah sakit. Aku menoleh ke samping ternyata ada iqbaal di sana.

Aku merasa ngilu di leher ku, aku mencoba memegang nya dan ternyata memang di perban.

'Iqbaal, kenapa lo selalu ada buat gue yang lagi butuhin lo? Lo selalu di samping gue waktu gue sakit'

"Uhukk,,uhukk. Awshh" ringisku ketika batuk membuat leher ku semakin ngilu.

"Enghh,, eh (nam), udah bangun? Kenapa? Mau minum?" tanya iqbaal yang kebangun karna ku.

"Iya"

Iqbaal bangun lalu mengambilkan segelas air untukku tentu dengan sebuah sedotan.

"Udah?"

Aku hanya menganggukkan kepala.

"Mama,papa sama bang ari mana?"

"Bang ari lagi persiapan buat sidang. Kalau bokap nyokap lo gue suruh istirahat di rumah" balasnya seraya menutup mata dan menengadahkan wajahnya ke atas.

Aku menatap iqbaal yang sepertinya sangat lelah.

"Lo kenapa ngga pulang?"

"Lo mau karel kesini bunuh lo lagi?"

"Hah?" desisku. Iqbaal langsung menatapku tajam.

"Ini semua ulah karel kan?"

Aku terdiam karna teringat ancaman karel.

'jangan kasih tau siapa yang udah lakuin ini ke lo. Atau iqbaal, salsha,steffy, bahkan orang tua lo bisa habis ditangan gue'

"Kenapa diem? Gue tanya sama lo. Apa lo takut sama anceman dia?"

"Engg--ngga kok. Gue gatau siapa orang itu, dia pake topeng" balasku gugup

•••

Iqbaal PoV

'Gue tau dia boong. Tapi gue gamau maksa dia jawab yang sebenernya' batinku

"Masih jam 3 lo tidur lagi aja" sautku

[6] Wakil Ketua Osis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang