Baru sadar ternyata dua hari udah ngga up ya? Hehe... Aku double up aja deh :)
I
qbaal PoV
Aku terbangun karna cahaya yang semakin silau. Aku meregangkan kedua tanganku lalu menatap ke samping.
"Lohh,, (namakamu) kemana? Wahh,, jangan bilang gue ditinggalin di sini. Dasar nyebelin"
Aku segera kembali ke ruang rawatnya. Saat ku buka pintu aku melihatnya memakan buah di atas brankar nya langsung saja aku mengomelinya.
"Heh, anak kutil. Lo tega ya sama gue ninggalin gue di taman sendirian padahal kan gue kesana buat nemenin lo. Kalau gue ngga ke sana tadi, lo pasti udah kedinginan di sana. Lo mati kedinginan di sana. Wahh,, lo tau ngga sih gue kayak orang ilang di sana. Mana banyak banget yang ngeliatin gue lagi. Dikira gue gapunya rumah kali. Lo gaada rasa terimakasih banget sih sama gue. Gue tau gue nyebelin tapi ngga ditinggal mulu juga. Tadi pagi lo gaada di kasur ternyata ke kamar mandi. Gue bangun di taman lo gaada ternyata lo balik lagi ke kamar. Huh, jahat lo"
•••
(Namakamu) PoV
Aku yang hendak memakan buah terhenti kala mendengar ocehan panjang nya.
"Udah?" tanya ku ketika ia berhenti
"Gue ngomong panjang lebar lo gapaham?"
Aku menggelengkan kepala.
"Wahh,, hah" ia membalikkan badan dan sedikit terkejut melihat salsha,steffy,aldy dan bang kiki yang menatapnya datar dan tajam.
"Kok lo pada--
"Kita mau makan dan lo gangguin kita" saut steffy
"Lo emang pantes jadi gembel baal" aldy
"Kalian temen tapi kenapa ngatain gue?"
"Sejak kapan kita temen?" saut keempatnya
Aku menahan tawa ku melihat wajah iqbaal yang datar sangat datar.
"Nyebelin lo pada" ketusnya
"Maaf deh. Gue itu lupa kalau gue lagi sama lo soalnya tadi bokap nyokap gue dateng"
"Baal gue mau ngomong sama lo" ucap bang kiki
Aku melihat iqbaal mengangguk lalu keluar bersama bang kiki.
"Mau ngomongin apa mereka?" tanya ku
"Mana gue tau" balas salsha
"Lo kan temennya al" steffy
"Gue bukan orang yang kepo"
'Apa mereka bahas karel?'
•••
Iqbaal PoV
Kini aku mengajak bang kiki ke kantin seraya meminum kopi di sana.
"Kenapa bang?"
"Kita udah nemuin pelakunya"
"Siapa?"
"Karel"
"Kurang ajar" umpatku
"Yogik nemuin cctv di gudang dan ternyata bener itu karel. Kita bisa bawa bukti itu ke kantor polisi dan kita bisa masukin dia ke penjara"
"Jangan dulu"
"Kenapa? Lo ngga takut nyawa (namakamu) bahkan keluarga nya terancam?"
"Kita simpen aja dulu bukti itu. Gue yakin dia gaakan berhenti sampai sini. Kalau sampai dia bertindak lebih dari ini, baru kita bawa ini ke polisi"
KAMU SEDANG MEMBACA
[6] Wakil Ketua Osis [END]
Fiksi RemajaGimana ceritanya sang wakil ketua osis jatuh cinta sama seorang brandalan sekolah? 🎨 Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan 🎨 (Namakamu) Cantika Rahma