Keesokan paginya, kita semua sudah berada di sekolah dan bersiap diri untuk camping. Aku berbaris bersama anggota osis lainnya.
"Baik anak-anak, sebelum hari makin panas kita berangkat sekarang ya. Pembagian bus sudah dibagi kan kemarin jadi kalian bisa masuk di bus masing-masing. Jangan lupa jaga kesehatan dan jaga diri. Siap?"
"Siap pak"
Kelasku berada di bus 2 dan sialnya salsha dan steffi sudah duduk berdua dan tinggallah kursi di depan mereka.
"Gue duduk sendiri gitu?" tanyaku pada mereka
"Ada satu orang lagi kok"
"Iya dia belum naik"
"Siapa?"
"Iqbaal" balasnya bebarengan. Aku mendengus kesal mendengar nama itu.
"Ngapain lo pada manggil nama gue?"
"Lo duduk sama (namakamu) kan? Tinggal di depan ini doang" saut salsha
"Boleh"
Aku yang kesal langsung saja duduk di dekat jendela. Tak lama iqbaal ikut duduk di sampingku. Aku menatap ke arah luar jendela dan mulai merasakan bus mulai berjalan.
"Lo suka kan duduk sama gue?" bisik iqbaal ditelingaku.
Sontak aku menoleh dan wajah kita sangat dekat. Aku melihat iqbaal yang tersenyum dengan menampilkan gigi putih nya itu. Aku yang masih kesal akhirnya menyentil dahi nya.
"Aduhh" ringisnya seraya mengusap dahinya.
"Jangan gangguin gue"
Tak lama adit mengajak seisi bus untuk bernyanyi dan berjoget.
"Gaesss ayo semangat yokkk"
"Goyanggg asoyyy"
"Cendol dawet"
"Cendol dawet seger"
"Piro"
"Lima ratusan"
"Gapake ketan"
"1"
"2"
"3"
"4"
"5"
"6"
"7"
"8"
"Tak gintang tak gintang gintang hoa hae"
Aku kadang tertawa melihat tingkah mereka semua. Tapi aku menatap iqbaal yang hanya diam disampingku.
"Lo gaikutan mereka?"
Dia menoleh ke arahku.
"Gue?"
"Ya siapa lagi kalau bukan lo bambanggg"
"Gue gasuka" lagi dan lagi ia mendekat ke arahku dan berbisik "gue lebih suka tawuran"
"Kapan sih lo mau berubah? Pokoknya pulang dari sini lo harus bisa rubah diri lo. Lo udah janji sama bokap lo dan lo juga udah minta syarat ke bokap gue jadi--
"Iyaa,, gue bakal turutin kok, lo tenang aja"
10 menit kemudian aku mulai mengantuk dan aku memilih tidur.
•••
Iqbaal PoV
Aku menatap ke arah (namakamu) dan ternyata ia tertidur dengan kepala yang kadang jatuh ke bawah hingga jatuh ke samping ke arah jendela, namun ia masih saja tertidur. Karna tak tega, aku menarik pelan kepala nya dan kusandarkan di bahu ku dan aku ikut tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
[6] Wakil Ketua Osis [END]
Novela JuvenilGimana ceritanya sang wakil ketua osis jatuh cinta sama seorang brandalan sekolah? 🎨 Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan 🎨 (Namakamu) Cantika Rahma