25. Mulai besok!

504 59 0
                                    

(Namakamu) PoV

Keesokan pagi nya, aku belum diperbolehkan untuk ke sekolah dengan alasan aku masih sakit, padahal tidak. Kini aku berada di meja makan bersama lainnya.

"Ma,pa, kenapa belum boleh sekolah sih?"

"Sayang, hari ini kita harus ke dokter"

"Kan kemarin udah ma"

"Beda nak, hari ini kamu harus ke dokter psikolog"

Aku tertegun mendengar ucapan papa.

"Papa mikir aku gila?"

"Bukan sayang. Kamu itu habis diculik, dan papa gamau sampai psikis kamu terganggu"

"Tap--

"Dek, percaya sama mama sama papa ya. Lagian apa yang mama sama papa perintah juga ada manfaat nya buat kamu. Nanti abang temenin ya"

Aku hanya mengangguk kecil. Hingga kini waktu menunjukkan pukul 9 pagi. Aku,mama dan bang ari sudah siap untuk pergi.

Tling

Aku membuka ponselku yang diberikan iqbaal kemarin.

Iqbaal

Kenapa ngga masuk?

Diajak ke psikolog
Padahal gue gapapa

Yauda tiati

•••

Iqbaal PoV

Aku membuka ponselku dan mengirim pesan kepada (namakamu).

•••

(Namakamu)

Kenapa ngga masuk?

Diajak ke psikolog
Padahal gue gapapa

Yauda tiati

•••

Jadi dia beneran dibawa ke psikolog? Ya semoga keadaannya membaik dan tidak ada trauma lagi.

•••

(Namakamu) PoV

Kini aku berada di ruangan dokter yang ku ketahui bernama dokter ryan. Ia masih muda.

"Hai (namakamu) ya"

Lagi-lagi ingatan ku berputar akan kejadian itu. Kata 'hai' selalu kembali ke ingatanku. Aku menutup mataku dan menutup telingaku dengan tanganku. Hingga aku merasakan sebuah tangan yang menarik tanganku.

"Gausah takut ya, kita cerita dulu ya"

Aku membuka mata perlahan dan menganggukkan kepala ku pelan.

"Ada beberapa tahap yang harus (namakamu) ikuti supaya dapat menghilangkan traumanya.

1. Terapi Perilaku Kognitif Terorientasi Trauma

Program pengobatan ini biasanya dilakukan dalam delapan sampai dua puluh sesi. Tujuan dari terapi perilaku kognitif adalah untuk mengatasi dan membantu mereka menghadapi peristiwa traumatis tersebut. 

2. Stanford Cue Centered Therapy [SCCT]

Tujuan dari SCCT ini adalah untuk mengurangi pikiran negatif, kognisi anak dan juga kepekaan terhadap memori traumatis yang biasanya dilakukan dalam 15 hingga 18 sesi. SCCT ini akan mendorong anak remaja untuk bisa membangun keterampilan mengatasi termasuk relaksasi dan juga pemberdayaan diri. Dengan membantu anak untuk belajar bagaimana trauma bisa mempengaruhi mereka, maka mereka nantinya bisa mengendalikan cara untuk menanggapi traumatis.

[6] Wakil Ketua Osis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang