16. Pertemuan

494 54 0
                                    

(Namakamu) PoV

Brakk

Aku membuka pintu utama dengan sedikit kasar karna rasa kesalku. Terlihat mama yang baru saja keluar dari dapur.

"Sayang, kok jam segini udah pulang? Terus kenapa itu muka ditekuk gitu?" tanya mama

Aku hanya diam dan akan beranjak ke kamar namun papa menghentikanku.

"(Namakamu)! Papa mau bicara" suara tegas papa membuat ku sedikit takut karna baru pertama kalinya mendengarnya.

Aku,papa dan mama menuju ruang keluarga. Aku hanya menundukkan kepala menatap sepatuku.

"Ini ada apaansih pa?" tanya mama

"Tanya aja sama anak kamu"

"Kenapa sayang hm?" tanya mama sambil mengelus rambutku

Aku masih terdiam tanpa mau mengeluarkan sepatah kata apapun.

"Jawab! Jangan diem! Tadi disekolah berani kok jawab ucapan papa, kenapa disini diem? Kelakuan anakmu itu ma gaada sopan santun sama sekali. Udah tau dia osis dan papa ketua yayasan, harusnya dia kasih contoh yang baik di sekolah tapi ini malah berantem sama adik kelasnya. Jadi papa putuskan untuk kasih skors ke dia selama 3 hari"

"Pa, aku itu ngga salah dia yang duluan"

"Papa tau kamu ngga salah, tapi kamu itu harus jaga image kamu. Sana masuk kamar"

Aku mendengus kesal lalu melangkahkan kaki ku ke kamar. Baru akan melangkah menuju tangga, suara papa kembali terdengar.

"Satu lagi. Kamu gausah ikut camping"

Aku mendengarnya kesal lalu segera berlari ke kamar.

•••

Disisi lain,

"Pa, kamu keterlaluan banget sih sama anak kamu"

"Biar dia sadar ma, kalau dia mau jadi wakil ketua osis, dia harusnya jaga tata krama, kasih yang terbaik buat sekolah, ini malah ngajakin berantem. Udah, papa mau balik ke kantor. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

•••

(Namakamu) PoV

Aku memilih untuk tidur setelah mendengar omelan papa hingga kini pukul 4 sore.

Tringg

Tringg

Ponselku berbunyi, aku mengambilnya dari nakas ternyata video call dari salsha dan steffy, aku segera duduk dari tidurku dan membenahi rambutku sedikit lalu mengangkat panggilan itu.

(Namakamu)
Salsha °
Steffi •

Saat ku angkat, terlihat steffi rebahan di kasur kesayangannya sedangkan salsha beradi di sebuah cafe sepertinya.

° (Nam), are u okay?

• Kita khawatir sama lo

Aku tersenyum melihat wajah keduanya yang memang terlihat khawatir.

"Iya, gue gapapa kok. Tapi gue gadibolehin ikutan camping"

• WHATTTT?

° Santai dong woy. Eh (nam), terus gimana? Gaasik dong. Tapi lo kan wakil ketua osis?

"Siapa yang berani bantah omongan bokap gue?"

• Yahh,, kita bantuin bujukin deh

"Gausah stef. Eh sal, lo lagi diluar ya?"

[6] Wakil Ketua Osis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang