⚡14

17.8K 2.5K 548
                                    

Selama tinggal didalam bangunan megah milik keluarga Ahn--Lisa merasa kalau hidupnya sudah amat tercukupi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama tinggal didalam bangunan megah milik keluarga Ahn--Lisa merasa kalau hidupnya sudah amat tercukupi. Mendapatkan pakaian yang bagus, kamar yang nyaman, makanan yang enak, penghuni yang ramah, gaji yang cukup besar dan juga menggeluti pekerjaan yang mencakup dalam hobinya, yaitu bertarung.

Namun kendati hal-hal tersebut seharusnya sudah menjadi sebuah paket lengkap untuk digenggam, nyatanya Lisa malah merasa mendapatkan banyak sekali perubahan yang terjadi pada dirinya sendiri.

Ciuman pertama Lisa terjadi sekitar lima tahun yang lalu bersama cinta pertamanya. Iya, namanya Jaehyun. Pemuda itu merupakan laki-laki yang pintar, tampan dan populer. Apalagi, Ayahnya berperan sebagai donatur terbesar disekolah mereka.

Selayaknya gadis-gadis disekolah, Lisa mengagumi Jaehyun dengan teramat. Ia bahkan bersedia untuk menekan sifat bar-barnya dan bersikap lugu seperti gadis lainnya kala tak sengaja berpapasan dengan pemuda itu.

Awalnya Lisa terkejut ketika Jaehyun mulai mendekatinya dan mengajaknya untuk berkencan. Lisa tidak merasa bahwa ia sudah memenuhi batas standar kecantikan disekolah hanya dengan rambut pendek dan kemampuannya untuk menghajar anak laki-laki yang nakal. Ia benar-benar tidak menyangka kalau Jaehyun memiliki perasaan yang sama terhadapnya.

Pada akhirnya, Lisa tetap menerima Jaehyun untuk menempatkan diri sebagai kekasihnya. Kekasih yang pertama, lebih tepatnya. Ia berhasil membuat gadis-gadis disekolah melemparkan tatapan penuh rasa iri dengan dada yang bergemuruh dongkol.

Ciuman itu terjadi satu bulan setelahnya, tepat didekat gudang sekolah yang suasananya begitu hening dan sepi. Lisa bisa mengingat dengan jelas bagaimana jantungnya berdegup cepat dengan tubuh yang sedikit bergetar. Gugup? Tentu saja. Tulang-tulangnya bahkan seolah meluruh ke lantai ketika Jaehyun mulai mempertemukan bibir mereka.

Lisa menduga kalau saat itu bukanlah kali pertama Jaehyun mencium seorang gadis. Gerakannya begitu lihai, tanpa celah. Pemuda tersebut memberinya usapan lembut penuh kasih untuk membuatnya rileks dan terbuai.

Dua bulan sampai tiga bulan pertama juga mereka lalui selayaknya pasangan remaja pada umumnya. Berpegangan tangan, berpelukan, dan mengakhiri pertemuan dengan sebuah ciuman. Secara tidak langsung, pengalaman itu membuat Lisa tidak begitu kaku dalam urusan bercumbu.

Suatu waktu, hujan turun deras dan Lisa terjebak didalam apartemen Jaehyun. Mereka baru saja menyelesaikan tugas sekolah, lalu secara mendadak semuanya terjadi begitu saja. Saling memeluk, memagut, melumat, dan memainkan lidah dalam balutan hasrat yang menggebu.

Tapi yang membuat Lisa terkejut bukan main dan berhasil menggapai titik krusial kesadarannya adalah ketika Jaehyun mulai membaringkannya diatas ranjang dan membuka kancing bajunya satu persatu.

Apakah ini sudah waktunya Lisa menyerahkan kegadisannya untuk seorang pemuda? Apakah ini sudah waktunya ia bersedia untuk dihancurkan begitu saja?

Lisa tenggelam dalam kebingungan. Rasa takut perlahan mencuat dan memukul kepalanya semakin brutal. Ia masih terlalu muda untuk itu. Ia belum siap. Ia belum memiliki cukup bekal mengenai ilmu tentang seks dan sejenisnya. Kalau nanti hamil, bagaimana? Lisa benar-benar takut kalau Namjoon akan melubangi dahinya dengan senapan, sungguh.

Take Care of You | lizkook [DINOVELKAN]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang