Scene Preview

10.9K 1.1K 38
                                    

Malam ini Jungkook masih terpantau sibuk mengerjakan berkas-berkas laporan kantornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini Jungkook masih terpantau sibuk mengerjakan berkas-berkas laporan kantornya. Lisa yang memang terjebak dalam suasana bosan itu lantas bangkit dan mengecup pipi si pemuda, sebelum akhirnya melangkah menuju ruang lapangan tembak.

Gadis itu menanggalkan kaus putih yang dipakainya--menyisakan sports bra hitam serta hot pants dengan warna senada yang membalut tubuh rampingnya. Ia juga menggulung rambutnya tinggi-tinggi sampai menjadi satu buntalan cantik, yang mampu membuat penampilannya terlihat lebih menawan.

Dilemari penyimpanan yang terletak disudut ruang, ia meraih sebuah penutup telinga, lengkap dengan pistol yang sudah terisi penuh dan juga beberapa tambahan peluru untuk ia masukkan ke dalam saku celana.

Karena ruang khusus memanah dan menembak ini memang di desain khusus kedap suara, jadi tidak masalah jika Lisa menggunakannya di waktu selarut ini. Hal itu sama sekali tidak akan mengganggu ketenangan tetangga mereka yang mungkin sudah terbang ke alam mimpi masing-masing.

Ada lima papan tembak yang berjajar didepan sana. Lisa memposisikan diri pada papan nomor tiga, yaitu tepat ditengah-tengah papan-papan tersebut. Tatapannya begitu tajam, mengintimidasi. Barangkali, sorot mata itu bisa mencabik-cabik tubuh sang lawan hanya dengan sekali tatap.

Gadis itu lalu mengokang pistolnya dan--

DOR!!

DOR!!

DOR!!

DOR!!

DOR!!

Lima kali tembakan diloloskan tanpa ampun. Padahal gadis itu hanya berdiri disatu titik saja, namun mampu melubangi kelima papan tersebut tepat dengan nilai sempurna.
Melihat hal ini, membuat kita semua menyadari kalau Tuan Hwang Namjoon memang tidak salah mengambil keputusan saat menugaskan putrinya untuk menjadi bodyguard guna menjaga Jungkook. Kemampuannya sama sekali tidak bisa diremehkan hanya karena Lisa merupakan seorang gadis yang baru menginjak usia dua puluh tahunan.

Lisa tersenyum puas melihat deretan papan tembaknya yang sudah memiliki lubang masing-masing dibagian tengah. Ia kembali mengangkat kedua tangannya dan membidik lurus pada papan nomor tiga. Namun tepat sebelum telunjuk kanannya menekan pelatuk, tiba-tiba gadis itu dibuat membeku tatkala merasakan seseorang memeluk tubuhnya dari belakang.

Lisa meneguk salivanya dengan susah payah. "Oppa.."

"Sshh, lanjutkan, sayang.." suara deep yang begitu menggoda itu meluncur manis dari belah bibir Jungkook. "Aku akan memberikan sebuah tes, dan kau harus mampu melewatinya dengan tetap fokus pada senjata serta pusat sasaranmu didepan sana."

Lisa sangat memahami sebuah tes yang akan diberikan oleh kekasihnya itu. Iya, sebuah tes yang akan membuat darahnya berdesir hebat, lengkap dengan kewarasan yang perlahan melayang diudara. Seperti saat ini, ketika Jungkook mulai menjilat dan memberikan hisapan sensual pada ceruk leher si gadis, sembari meraba perut dan pinggangnya dengan gerakan yang begitu mengundang hasrat.

Lisa memejamkan mata, sejenak mengumpat kasar dalam benak karena--sial! Jungkook benar-benar ahli dibidang ini. Pemuda itu mampu mengaduk isi kepala Lisa dan menyajikan bayang-bayang yang begitu memabukkan hingga tubuh mulai melemas.

Si gadis Hwang itu lantas kembali membuka mata. Ia tak ingin kalah sebelum berperang, kendati tungkai kakinya mendadak terasa lemah saat Jungkook meraba tubuhnya.

DOR!!

Satu tembakan diloloskan Lisa dan melesat tepat pada titik tengah. Jungkook tersenyum miring. Ia mulai menambah levelnya, meremas kedua buah dada Lisa dengan gerakan memutar seraya menjilat cuping telinga si gadis.

"Anh.." suara desah itu terdengar untuk pertama kalinya. Lisa bisa merasakan aliran darahnya berdesir hebat, memanas dan membawa gairah keseluruh tubuhnya.

Ugh! Sial! Sial! Sial!

Lisa berusaha mengais kewarasannya yang mulai tercecer. Ia menguatkan diri dan dalam satu tarikan napas, gadis itu meloloskan peluru-peluru tersebut secara membabi-buta. Timah-timah panas tersebut tersebar pada kelima papan didepan sana--menembus titik tengah sampai terkoyak dan hancur.

Lisa segera melempar pistol kosong yang masih mengepulkan asap tipis tersebut ke atas permukaan lantai. Dalam satu gerakan cepat, ia segera membalik badan, kemudian meraup bibir Jungkook dengan sangat bergairah.

Pemuda itu tersenyum miring--dengan senang hati menyambut lumatan tersebut dengan penuh hasrat. Lisa memang berhasil melewati ujiannya. Tapi gadis tersebut tetap harus melalui malam yang lebih panas dari sekedar peluru-peluru yang melesat itu.

Ya, malam ini akan menjadi malam yang lebih panjang dan terasa bermakna, seperti malam-malam yang pernah mereka arungi bersama. Apalagi tatkala pakaian mulai terlucuti, disusul dengan desah nikmat yang saling bersahutan, kemudian dibalut oleh kabut gelora yang mampu membakar diri.

"Berbalik dan menungginglah." Jungkook berbisik ditelinga si gadis dan mengecup pipinya dengan sensual.

Lisa mengusap dada bidang Jungkook dengan seduktif, tersenyum miring seraya menggigit bibir bawahnya--tak sanggup membantah perintah dari kekasihnya. Pada akhirnya, malam ini mereka sama-sama bertekuk lutut pada luapan gairah yang menggebu. Sebagaimana dua tubuh tersebut bersatu dan kembali mengais kenikmatan hingga mencapai puncak.

 Sebagaimana dua tubuh tersebut bersatu dan kembali mengais kenikmatan hingga mencapai puncak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Take Care of You | lizkook [DINOVELKAN]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang