Sebelum baca jangan lupa vote dan follow dulu ya, makasih dan selamat membaca💟🌼
"Bang Jaehyun mau keluar ya?"
"Iya dek, mau ke Alfarmat bayar Shopee"
"Adek nitip susu ultramilk 1 liter sama jajanan ya"
"Lho yang kemarin itu?"
"Udah habis, hehehe"
—
"Dek, pulang kuliah nanti mau kakak bawain apa?"
"Kak Chaeyeon pulang kuliah jam berapa?"
"Sekitar jam tujuh malem"
"Oke, kalau gitu adek mau nasi goreng ampela jumbo telor nya dua"
—
"Dek? Adek? Keluar dari kamar ini papa beliin martabak jagung keju susu kesukaan kamu"
"Wahh. Makasih papa"
—
"Adek kamu ngapain grusa-grusuk di dapur malam-malam gini?"
"Mau minum ma"
"Bohong kamu ya. Mama dengar kamu ngidupin kompor, pasti mau masak mie lagi kan? Ini udah jam sebelas malam adek, jangan kebiasaan makan malam apalagi mie. Lihat itu badan kamu udah kaya paus saking besar nya"
⚖️⚖️⚖️
Setelah hidup hampir tujuh belas tahun. Jung Aera baru merasakan dampak negatif dari kegemaran nya yang suka makan malam, makan makanan yang berlemak dan berminyak, tidur siang berlebihan dan malas olahraga.
Berat badan nya naik sangat drastis semenjak libur kenaikan kelas sebelas, hanya dalam waktu libur semester satu bulan saja berat badan Aera sudah naik 15kg. Dari yang sebelum nya 55kg kini menjadi 70kg.
Tapi Aera masih bersikap cuek dan bodo amat. Apalah arti dari sebuah nilai timbangan, katanya waktu menimbang berat badan di apotek milik mama.
Beberapa gurauan dari teman sekelas tentang berat badan nya sering Aera dengar, tapi ia selalu tidak ambil pusing dan menganggap itu hanya lah gurauan semata.
Tapi setelah hari pertama sekolah dikelas sebelas hari itu, rasa percaya diri dan sikap bodo amat nya hilang seketika karena mendengar percakapan dari kakak kelas nya, yang kelasnya berada percis di depan kelas Aera.
"Eh anjir itu Aera?"
"Iya anjir makin semok aja dia"
"Bukan semok lagi itu mah, udah kayak teronton gitu badannya"
"Gue jadi khawatir pintu kelas jadi kalah lebar sama dia"
"Do'ain aja Aera nya menang, eh tapi kalau Aera nya menang nanti dia nggak bisa masuk kedalam kelas dong karena ngga muat"
"Anjir lawak banget, hahahaha"
Sejak mendengar cemo'ohan hari itu, Aera yang selalu datang ke sekolah dengan wajah ceria kini selalu menunduk sambil melipat tangannya diperut karena minder.
Aera tidak pernah lagi keluar dari kelas ketika jam istirahat, karena takut jika ia pergi ke kantin akan mendengar lebih banyak lagi cemo'ohan tentang tubuhnya ini.
Oleh karena itu sekarang Aera selalu membawa bekal buatan mamanya—meski mama sedikit heran karena dari sekolah dasar Aera tidak suka membawa bekal karena lebih senang makan dikantin karena banyak pilihan makanannya. Namun kini tiba-tiba saja minta dibuatkan bekal.
Bahkan ketiga sahabat baik Aera yaitu Somi, Ryujin, dan Minju dibuat bingung karena tingkah Aera yang sekarang ini sedikit berubah.
Dan rasa minder Aera semakin menjadi-jadi karena sadar memiliki sahabat yang cantik dan yang pastinya langsing, tidak seperti dirinya yang sudah mirip seperti gapura Komplek.
Tapi meski rasa minder dan tidak percaya diri Aera semakin menjadi-jadi maka napsu makan nya pun juga ikut semakin menjadi-jadi.
Jung Aera perempuan 17 tahun yang minder dengan berat badannya, tapi tidak ada niatan untuk diet.
Sampai akhirnya ini menjalankan program diet karena tidak tahan lagi mendengar bullyan dari teman-teman sekolah dan keluarga nya sendiri, selain itu juga kerena ada satu hal lain yaitu Aera jatuh cinta dengan kakak kelas nya sendiri.
——
Hai...Aku kembali lagi dengan cerita baru.
Dan juga aku mau nyampaikan pesan melalui cerita ini untuk selalu mencintai diri kalian sendiri, mencintai tubuh kalian sendiri, dan mencintai hidup yang kalian jalani. Ingat jangan mudah insecure, insecure itu hanya untuk orang-orang yang tidak bersyukur!
Oh iya aku bakal update setiap malam minggu🤍🤍
Ily✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Timbangan.
Teen Fiction[SELESAI] Ketika timbangan berat badan menjadi tolak ukur untuk standar kecantikan. Rinai senja, April 2021.