30

19.1K 2.6K 1.1K
                                        

Berhubung karena kurangnya asupan perjaeyongan dan keringnya momen keduanya, maka demi sedikit mengurangi rasa rindu pada kedua pria mahal kita, aku update-kan cerita yang tidak kalian tunggu-tunggu ini.








Happy reading!


















🔞!



















"Bolehkah aku meminta nomor bibi Chaeyeon?"

"Apa? Untuk apa?"

"Hanya untuk menyimpannya saja dan memakainya jika memang diperlukan."

"Aku ragu mendengarnya."

Taeyong terkekeh mendengar penuturan dari Rowoon. Ponsel yang sebelumnya berada ditangan kanannya kini beralih ke tangan kiri.

"Oh, ayolah paman. Mengapa kau ragu kepadaku?"

"Aku hanya.. seperti merasakan bahwa kau memiliki niatan lain."

Taeyong berdecih tanpa suara. "Lalu, apa perasaan paman itu merujuk kearah negatif atau positif?"

"Uhm, positif? Entahlah. Aku hanya sedikit bingung."

Taeyong terkekeh mendengar penuturan Rowoon. Satu kakinya kini terangkat dan ditumpukan ke kaki lainnya. "Apakah aku boleh berpendapat?" Tanyanya tiba-tiba.

"Ya, silahkan."

"Paman, sangatlah lamban." Imbuhnya. Taeyong bisa mendengar nada protes dari Rowoon, namun ia tak menghiraukannya.

"Menurutmu mengapa kau tidak pernah bisa mendapatkan Chaeyeon sejak lama?"

"Hey, kau tidak menyebut kata paman dan bibiㅡ"

"Karena kau lamban." Lanjutnya memotong ucapan Rowoon. "Kau tidak bisa tegas dan berakhir kau yang selalu diperbudak olehnya."

Raut wajah Taeyong kini menjadi datar. Tidak ada senyuman ataupun kepolosan yang biasanya ia pasangankan diwajahnya.

"Kau bertanya apakah aku memiliki niatan lain?" Tanya Taeyong seraya berdiri dari tempat duduknya untuk mendekat kearah jendela. "Ya. Aku memiliki niatan lain. Aku.. menyukai paman Jaehyun."

"Apa?"

"Tapi itu tidaklah penting. Bahkan itu menjadi keuntunganmu karena kini kita berada dipihak yang sama untuk menghancurkan keduanya. Aku sudah berusaha untuk menjauhkan keduanya tapi kau? Apa yang kau lakukan selain menemaninya?" Ejeknya diakhir kalimat. "Kau hanya akan menjadi budaknya terus menurus jika seperti itu dan ketika ia kembali kepadanya? Apakah ia akan mengingatmu? Tidak bukan?"

Taeyong tidak peduli dengan topeng yang selama ini selalu ia gunakan. Kesabarannya telah habis. Ia begitu tak sabar dengan kinerja Rowoon yang begitu lambat. Ia ingin dengan segera mendapatkan Jaehyun seutuhnya dan menjauhkannya dari Chaeyeon. Biarlah dengan pemikiran Rowoon nantinya karena inilah Taeyong yang asli, begitu egois dan tak akan menyerah untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

"Kau harus mengikuti perkataanku. Buatlah malam ini ia menjadi milikmu untuk selamanya."

Taeyong bisa merasakan rasa terkejut dari sebrang sana. "A-aku tak mengertiㅡ"

"Aku tahu kau mengerti, paman. Lakukanlah dan percayalah kepadaku."

"Bagaimana jika ia membenciku nanti?"

Paman, Next Door [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang