11

21K 3.2K 558
                                        

"Aku akan tetap mendekatinya. Kau saja yang telah bertunangan masih aku dekati, apalagi ia yang masih hanya sebatas kekasih, 'kan?"












PAMAN, NEXT DOOR!

JAEYONG








Happy Reading!










Setelah mengatakan hal itu, Taeyong langsung berlalu meninggalkan Jaehyun yang menatap tak percaya kearah lelaki pendek itu.

"Apa-apaan bocah itu? Ck." Jaehyun memilih untuk tak memedulikannya, dan langsung pergi begitu saja berbanding terbalik dengan Taeyong yang kini sedang merutuki kebodohannya.

"Kau terlalu jujur, bodoh. Bagaimana bisa kau memberitahukan keinginanmu kepada orang yang kau tuju? Aish." Gumannya tanpa memedulikan orang-orang yang kini sedang menatapnya aneh. Bagaimana tidak, Taeyong berjalan ditengah keramaian orang dengan gumanan serta umpatan keluar dari bibir kecilnya, membuatnya dipandang aneh oleh orang-orang yang berlalu-lalang.

"Apa yang akan dipikiran paman Jaehyun saat ini? Pasti ia tidak ingin bertemu diriku lagi karena ucapanku itu." Ucapnya sambil menghela nafas.

Ia sedikit menyesal telah mengucapkan hal itu. Tapi ia juga merasa bahwa apa yang dikatakannya itu benar. Hey, bukan hanya Taeyong di dunia ini yang bertindak agresif seperti itu. Bahkan banyak juga orang-orang yang merebut milik orang lain padahal telah memiliki ikatan. Jadi setidaknya, Taeyong masih jauh lebih baik.

"Lagipula aku yakin bahwa paman Jaehyun tidak menyukai Chaeyeon." Gumannya lagi. Ya, iya yakin akan hal itu karena ia bisa melihat dari mata tajam milik paman Jaehyun yang tidak mengeluarkan semacam aura cinta pada saat bersama Chaeyeon.

"Hey, bocah!"

Langkah Taeyong terhenti. Wajah yang semula menunduk kini mulai terangkat. Kedua matanya sedikit menyipit sebelum akhirnya memutar tanda malas. Baru saja orangnya ia bicarakan.

Chaeyeon, wanita yang memanggil Taeyong itu mendekat dengan kedua tangan yang bersedekap didada. Kedua matanya memicing, sebelum akhirnya berhenti tepat satu meter dihadapan Taeyong.

"Apa kau sedang sibuk? Aku ingin berbicara kepadamu." Ucapnya.

Taeyong sedikit menerka-nerka, memandang Chaeyeon penuh keraguan.

"Apakah sebegitu penting?" Tanya Taeyong.

"Tidak juga. Namun jika kau memang sedang sibuk aku tak akan melarangmu." Ucapnya sambil menaikkan bahu.

Taeyong kembali menimbang-nimbang sebelum akhirnya sebuah anggukan menjadi jawabannya.




÷÷÷÷÷÷




Kini keduanya sudah berhadapan satu sama lain dengan masing-masing minuman dihadapan keduanya. Dua menit telah berlalu, namun tidak ada tanda-tanda dari wanita dihadapannya itu akan membuka suara membuat Taeyong memutar kedua matanya.

Paman, Next Door [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang