10

21.5K 3.4K 474
                                    


Nyoh update lagi. Jangan lupa vomentnya aja ya. Awas aja!














"Jae, kau tidak bilang jika ada lelaki manis yang tinggal disebelah apartemenmu." Ucap Johnny setelah Jaehyun telah berada disebelahnya.

Jaehyun mengernyit, kemudian matanya melirik kearah pintu tetangganya yang kini tertutup. Apakah bocah itu tadi keluar?

"Pantas saja kau tidak ingin tinggal dirumahmu sendiri dan memilih apartemen kecil seperti ini, ternyata setiap hari kau cuci mata dengan melihat lelaki manis itu, siapa namanya tadi? Teryong? Tiyong? Taeyong?" Ucapnya lagi sambil memandang pintu kamar Taeyong yang tertutup.

Sementara itu Jaehyun hanya memutar kedua matanya malas.
"Ingat Ten." Ucapnya sambil berlalu meninggalkan Johnny yang terkekeh pelan sebelum akhirnya mengikuti Jaehyun yang kini duduk di sofa.

"Aku mengingatnya. Namun, serius Jae, apa kau tidak lelah dengan semua ini?" Tanyanya seraya duduk disebelahnya dan mengambil asal koran yang berada di bawah meja Jaehyun. "Berpura-pura menjadi seorang yang sempurna, ck menjengkelkan."

Jaehyun tak menggubris perkataan sahabatnya itu. Matanya hanya berfokus pada acara membosankan yang ditayangkan oleh televisi keluaran terbarunya.

Lagipula, ia sudah bosan membahas ini semua bersama Johnny. Sudah ribuan kali sepertinya Johnny membahas masalah bahkan yang menurut Jaehyun itu bukan masalah. Ia hanya cukup menjalankannya dan menikmatinya seperti biasa, dan tidak ada masalah dalam hal itu baginya.

Sementara itu Johnny kini menghela nafas, sudah biasa dengan tingkah laku pria disampingnya itu yang hanya diam.

"Manusia itu tidak ada yang sempurna, Jae. Dan aku percaya dengan kata-kata yang sering kita dengar itu. Begitu pula dengan dirimu. Kau memang tampan, kau memang kaya, bahkan kau memiliki kepintaran diatas rata-rata, tapi aku yakin, bahwa ada sesuatu yang membuat dirimu tidak sempurna." Johnny membalikkan korannya asal sebelum kembali ditaruhnya keatas meja.

"Kau hanya terlalu mengikuti apa kata orang tuamu, Jae. Cobalah untuk menjadi dirimu sendiri. Aku hanya merasa kasihan bahwa sangat terlihat jelas kau tidak bahagia." Lanjutnya.

"Namun membuat orang tuaku bahagia kurasa itu sudah cukup." Jaehyun menyela, seperti biasa membuat Johnny sedikit geram.

"Menjadi pewaris Jung corp, menjadi anak berprestasi dengan lulus cumlaude, dan juga disukai banyak orang, apalagi yang orang tuamu inginkan didalam dirimu? Dan yang terpenting, apakah kau bahagia dengan predikat itu semua?" Pertanyaan dari Johnny lantas membuat Jaehyun terdiam.

Ya, ia memang mendapatkan segalanya dalam hidupnya. Seolah diatas jidatnya sudah tertera bahwa ia adalah pria sempurna dan menjadi idaman semua orang.

Namun pertanyaannya hanya satu, apakah ia bahagia?

Ia bahagia saat melihat orang tuanya bahagia karena dirinya. Namun itu hanya sesaat karena setelahnya, orang tuanya akan kembali bekerja dan menuntut Jaehyun untuk mencetak prestasi-prestasi yang lain.

Lantas, apakah itu bisa disebut sebagai suatu kebahagiaan?

Jawabannya tidak.

Lalu jika seperti itu, bukankah ia tidak sempurna seperti yang orang-orang bilang?

"Kau tidak sempurna Jae, kau bahkan sama sepertiku. Kau hanya memikirkan kebahagian orang tuamu tanpa memikirkan kebahagiaanmu sendiri. Aku tahu itu karena aku adalah sahabatmu. Kau tidak pernah tertawa lepas, selalu menyembunyikan semuanya sendiri dan menjadi pria dingin." Johnny menghela nafas, kemudian menepuk pelan bahu Jaehyun yang hanya terdiam.

Paman, Next Door [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang