Taeyong melangkahkan kakinya dengan riang di lobby apartemennya. Sesekali ia berguman sebuah lagu dan sesekali ia menyapa orang-orang yang ia temuiㅡmeski ia tidak kenal.
Wajahnya sedari tadi tersenyum, membuat siapa saja yang melihatnya terpesona akan kemanisan pria yang katanya bar-bar ini.
"Jungwoo-ya~!" Taeyong memanggil seorang lelaki manis yang kini sedang berdiri dibelakang meja kerjanya.
Jungwoo mengernyit, pasalnya Taeyong memanggilnya dengan nada centil yang dibuat-buat. Sudah biasa memang, namun ia bisa menebak bahwa pria kecil itu kini pasti sedang bahagia.
"Ada apa? Kau terlihat bersemangat sekali." Ujar Jungwoo.
Sementara Taeyong kini hanya tersenyum mendengar ucapan Jungwoo. Baginya, setiap hari ia juga selalu bersemangat. Bersemangat untuk mendapatkan cinta paman Jaehyun.
"Jungwoo-ya, mengapa kau tak memberitahuku mengenai paman Jung?"
Jungwoo mengernyit. "Untuk apa? Apakah itu penting?"
"Tentu saja!" Taeyong memutar kedua matanya. "Seandainya kau memberitahuku dari awal, mungkin aku sudah menikah dengannya sekarang." Lanjutnya.
Jungwoo hanya menatap aneh wajah Taeyong. "Hey, ia bahkan baru pindah kesini sekitar 1 bulan yang lalu, mana bisa ia menikah denganmu?! Lagipula, bukankah ia sudah memiliki kekasih?"
"Tunangan, ia sudah memiliki tunangan." Taeyong mengoreksi dengan suara sedikit ditekankan. "Tapi tak apa. Aku yakin paman Jung akan takluk kepadaku." Ucapnya yakin.
Jungwoo menghela nafas. "Jadi, jangan bilang kau akan menjadikannya sebagai objek dalam novelmu itu, huh?"
Taeyong terkekeh, kemudian mengangguk. Membuat Jungwoo kembali bersuara.
"Astaga, Lee. Ku harap ia hanya menjadi objek fantasimu saja, tidak lebih. Ingatlah, ia sudah ada yang memiliki." Ujar Jungwoo.
Pasalnya, ia jadi teringat saat dimana Taeyong memintanya untuk menjadi objek novel yang akan ia buat. Novel yang bercerita mengenai dua sahabat yang tak pernah memiliki pasangan dalam hidupnya dan berakhir yang saling memuaskan satu sama lain. Awalnya Jungwoo hanya mengiyakannya saja, toh hanya untuk menjadi bahan khayalan Taeyong saja, bukan?
Namun ternyata ia salah. Taeyong justru mengajaknya melakukan apa yang ada di novel tersebut dan berakhir Jungwoo yang menyetubuhi pria manis dihadapannya itu.
Jungwoo seorang bottom sebenarnya. Namun ia juga tak akan kuat bila berhadapan dengan Lee Taeyong yang tak memakai sehelai benangpun. Dalam artian, jiwa semenya keluar setiap kali melihat Taeyong.
Taeyong terkekeh kembali, dan jujur saja senyuman Taeyong adalah favorit Jungwoo. Anak laki-laki itu sangatlah manis, hanya saja otaknya sangat mesum.
"Tentu saja aku harus melakukannya! Aku harus melihat seluk buluk tubuhnya agar bisa ku tuangkan ke dalam bukuku. Ah, bahkan aku sudah tidur dengannya."
"APA?!" Jungwoo tentu saja terkejut bukan main. Maksudnya, serius, anak manis dihadapannya ini sangatlah berani!
Taeyong memajukan bibirnya, merasa kesal karena teriakan Jungwoo menganggetkannya. "Jangan memikirkan hal lain! Aku memang hanya tidur dengannya. Kami tidak melakukan hal lain, bahkan tunangannya pun tahu."
Kedua tangan Taeyong kini menumpu di meja resepsionis milik Jungwoo. "Lagipula saat itu entah mengapa aku sangat rindu dengan ayahku. Aku menangis semalaman hingga membuatku tidak bisa tidur karena ingin memeluk seseorang. Dan dipikiranku hanya ada satu, yaitu paman Jung, yang tinggal disebelah kamarku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Paman, Next Door [JAEYONG]
أدب الهواة[ ✔ ] Taeyong tidak tahu, kalau di sebelah apartemennya ada seorang paman yang sangat tampan. "Aku akan membuat paman jatuh hati kepadaku." • It's JAEYONG • BxB • Mature • Don't like don't read! © ochictea Was: #1 Taeyong #1 ffnct #2 Chaeyeon