17

18.4K 2.9K 1K
                                    

Sepasang kaki jenjang yang dibalut dengan hak tinggi itu kini menapakan kakinya dilantai dingin yang mengkilap. Sesekali bibirnya menyunggingkan senyuman remeh saat melewati beberapa orang yang menatapnya memuja.

Ck, ia memang sudah terbiasa dengan tatapan-tatapan seperti itu.

"Selamat datang, nona. Ada yang bisa dibantu?" Sapa seorang pelayan yang membungkukkan tubuhnya sopan.

Wanita itu tak membalas apa-apa, namun matanya kini melirik kearah sekitar gedung yang kini ditempati oleh beberapa pengunjung.

"Ah, atau apakah anda telah memesan sebelumnya?" Tanya pelayan itu lagi.

"Atas nama nyonya Jung, apakah ada?" Tanyanya membuat pelayan itu langsung memperhatikan layar komputer dihadapannya.

"Ada nona, mari saya antarkan."

Mereka kini berjalan bersama, melewati beberapa orang yang sedang makan menuju ke sebuah lorong yang terlihat sepi. Di samping kiri dan kanan terlihat ada beberapa pintu yang tertutup pertanda ada seseorang didalam dan pintu terbuka yang menandai masih tidak ada orang.

Pelayan itu kini berhenti disebuah pintu yang tertutup. Kepalanya menunduk sekilas sebelum akhirnya mempersilahkan wanita itu untuk masuk.

Wanita itu langsung memasuki ruangan itu dan langsung bertatapam dengan seorang wanita lain yang terlihat berumur namun kecantikannya masih terlihat diwajahnya.

"Hey, Chaeyeon. Akhirnya kau datang juga."

Chaeyeon, wanita yang baru datang itu tersenyum seraya berjalan memasuki ruangan yang dilapisi cat berwarna emas tersebut.

"Ibu mertua, aku merindukanmu." Ucap Chaeyeon seraya memeluk erat nyonya Jung, ibu Jaehyun.

"Aku juga merindukanmu, sayang." Balasnya seraya melepaskan pelukannya. "Jadi, bagaimana makan malammu waktu itu?"

Kini Chaeyeon duduk dihadapannya. Meja panjang dihadapannya kini sudah tersedia beberapa makanan, pertanda bahwa ibu Jung sudah memesan terlebih dahulu sebelum ia datang.

"Buruk, mom. Jaehyun meninggalkanku waktu itu." Adunya.

Kening ibu Jung mengernyit, lalu tubuhnya sedikit dimajukan kearah Chaeyeon. "Apa yang terjadi?"

"Saat itu aku memang sedang menikmati makan malam romantis bersama Jaehyun, namun gagal saat Rowoon datang."

Tidak, bukan itu cerita aslinya. Chaeyeon memang sengaja ingin bertemu dengan Rowoon saat lelaki itu memberitahunya bahwa ia sudah ada di Korea. Dan ia dengan sengaja juga mengajak Jaehyun agar Rowoon tahu bahwa hubungannya masih bertahan, tidak seperti yang dibayangkan oleh mantan kekasihnya itu yang berfikir bahwa hubungannya tidak akan bertahan lama sekaligus melihat apakah Jaehyun akan cemburu padanya atau tidak.

Namun tentu saja ia tidak akan bercerita aslinya. Ibu Jung hanya tahu bahwa mantan kekasihnya itu masih mengejar dirinya.

"Mantan kekasihmu itu? Bukankah ia diluar negeri sekarang?"

Chaeyeon mengangguk. "Ya, namun sepertinya ia masih mencintaiku karena kembali mengejarku. Huft, apakah aku harus berubah menjadi buruk rupa agar tidak banyak lelaki yang mengejarku?" Candanya membuat ibu Jung tertawa.

"Kau bisa saja. Yang terpenting, kau sudah milik Jaehyun sekarang. Dan, mengapa Jaehyun meninggalkanmu waktu itu?"

Wajah Chaeyeon seketika menjadi murung. "Jaehyun cemburu kepadaku, mom." Bohongnya.

Kedua mata ibu Jung terbelak. "Benarkah? Bukankah itu bagus? Itu pertanda bahwa Jaehyun telah mencintaimu."

Chaeyeon tersenyum tipis. Ck, apanya yang mencintainya? Bahkan saat Jaehyun pulang waktu itu dan ia mengikutinya dari belakang, pria itu justru memberikan makanan kepada bocah ingusan tetangganya itu.

Paman, Next Door [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang