19. Gara gara Air Jordan

131 13 1
                                    

Hallo semuanya ♥️

Udah siap baca sweet Dimas? Dalam hitungan ke tiga, like ,komen, dan kasih tau teman-teman yang lain untuk ikut baca. Di mulai satu dua— tiga

Happy reading 🌈🌈🌈


Nabila tiba dirumah pukul lima lebih empat puluh menit, Ifand sendiri masih mengantar Alya pulang, padahal gadis itu sudah bilang menginginkan untuk pulang sendiri. Tapi bukan Ifand namanya jika tidak bisa memaksakan kehendaknya. Dan dengan terpaksa Alya kembali mengalah.

"Abang kemana dek?" Tanya Anita melihat putri cantiknya duduk sendiri di sofa ruang tamu.

"Eh- bunda udah pulang? Abang nganterin Alya pulang dulu Bun." Jawab Nabila.

Gadis itu berjalan mendekat kerah Anita, mencium tangan sang ibu kesayangannya.

"Baru pulang?" Tanya Anita lagi.

"Iya, tadi cari makan dulu sama Abang sama Alya." Ujar Nabila. Tentu saja gadis itu tidak menyebutkan nama Dimas, bisa bisa Anita memberikan wawancara mendadak dan akan berakhir hingga esok hari.

"Ya udah kalau udah makan. Bunda tadi juga sms abang kamu, bibi pergi pamitnya mau kondangan. Makanya bunda suruh kamu sama Ifand cari makan dulu."

"Bunda udah makan?"

"Udah sekalian rapat EO buat acara besok."

"Gimana sekolah hari ini?" Tanya Anita.

Anita sudah berjanji kepada dirinya sendiri untuk lebih banyak meluangkan waktu bersama kedua putra dan putrinya. Sudah cukup rasanya untuk bekerja keras, sekarang ia harus kembali kepada kodratnya sebagi seorang ibu. Memberi waktu dan menyempatkan bicara dengan anak anaknya.

"Baik, seenggaknya temen temen Nabila udah bersikap bisa saja Bun. Alya juga udah balik kaya biasa, walaupun masih rada canggung kalau ketemu Abang." Ujar Nabila.

"Nggak papa, kita liat prosesnya aja. Bunda juga pengen liat seberapa besar perjuangan Abang kamu buat kembali sama nadi dan nemuin cinta diantara mereka lagi."

"Bunda yakin? Alya masih suka sama Abang. Kok Nabila liat dia udah enggak ada rasa sama Abang."

"Bunda juga enggak yakin, dari mata nadi waktu menatap Abang kamu sih emang udah enggak ada perasaan apa-apa disana. Cuma menurut bunda, tiga tahun kebersamaan mereka enggak akan semudah itu menghilang kan kenangan merekakan? Dua tahun ini mereka udah cukup menahan rasa mereka. Bunda sih maunya mereka kembali kaya dulu, nadi itu anak yang baik. Tapi kalau memang Allah berkehendak lain, bunda cuma berdoa apapun itu yang penting Abang, nadi, dan kamu nanti terus bahagia."

Luar bisa bukan? begitu merasa beruntungnya Nabila bisa terlahir dari rahim wanita ini. Nabila berjalan mendekat kearah Anita, gadis itu memeluk erat dan berkali kali mengucapakan terima kasih. Terima kasih karena sudah membesarkan dirinya, menjadi satu satu wanita berhati malaikat untuk dirinya dan Ifand.

"Nabila beruntung punya bunda kaya bunda." Ujar Nabila tulus.

"Bunda? Apa? Bunda Anita? Bundanya Abang? Apa bundahara?" Ujar Anita bercanda. Membuat Nabila terkekeh.

"Wah, Ifand datang disaat yang tidak tepat ini."

Nabila melepaskan pelukannya. Gadis itu menatap dongkol Ifand yang tersenyum tanpa dosa. Laki laki tampan itu berjalan kerah Anita kemudian mencium punggung tangan sang bunda.

"Kok cepet?" Tanya Nabila.

"Lupa? Dia cuma beda empat gang sama kita." Ujar Ifand.

"Hehehe, siapa tau cipika cipiki dulu. Makannya lama." Ujar Nabila.

Sweet DimasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang