20. Menuju tragedi baru

130 12 0
                                    

Selamat membaca Sweet Dimas.♥️

Jan lupa like, komen dalam hitungan ke tiga, dua, satu....

Happy reading😝😝 PLIS KALI INI TOLONG BACA SAMPAI AKHIR ‼️

Hari ini aku melihat mu menjadi sosok yang lain, sosok yang mungkin selama ini kamu sembunyikan dari aku, atau mungkin aku yang tidak pernah mau tau kamu memiliki sisi lain itu. Sisi lain yang membuatku takut dan khawatir
MIKAILA NABILA___

*****

Nabila benar benar ingin pingsan saat ini, begitu juga dengan Alya. Keduanya merasakan seketika hidup mereka sedang berada di ambang kematian.

Bukan hanya malu, dan takut tapi juga putus asa. Siapa yang tidak malu coba  karena kepergok secara terang terangan sendang mengintip seorang Dimas Julian. Alya ingin gantung diri saja rasanya. Bukan berati pernyataan Dimas kemarin berhasil meyakinkannya bahwa laki laki itu tidak akan bertindak apa pada dirinya.

"Kalian kenapa di sini?" Kali ini Adit yang angkat bicara.

Nabila sudah ingin menjawabnya, tapi ucapan Alya lebih dulu memotong keinginannya.

"Eh— itu anu mau duha iya kan bel." Ujar Alya. gadis itu menyenggol lengan Nabila. Memberi kode agar gadis itu mengikuti keinginannya.

"Peres banget sih lo!" Ujar Nabila kesal melihat tampang sok manis Alya didepan Adit.

"Nggak kok dit, gue enggak mau sholat, tadi habis dari perpus, ambil buku. Dia tadi liat ada sepatu Nike Jordan, penasaran punya siapa? Udah deh dia ngintip." Jelas Nabila seadanya.

Alya melotot tajam. Dengan Dimas dan Adit yang menahan tawa mereka. Lucu sekali, Nabila ini polos atau bagaimana kok jadi orang jujur sekali.

"Ohh, penasaran sama yang punya sepatu?" Ujar Dimas menggoda.

"Iya."

Alya benar benar ingin pergi ke Pluto secepatnya. Hanya dalam hitungan detik, Nabila sudah mempermalukannya didepan dua cowok paling tampan dan paling populer disekolah.

"Nike Air Jordan kan bukan Vans hitam lusuh?" Tanya Dimas lagi. Kali ini ada senyum kecil yang memperlihatkan gigi rapi cowok itu.

"Iya, yang udah lusuh mah buang aja." Jawab Nabila asal.

"Yah, bukan gue ternyata. Silahkan dit, gak rugi juga lo beli sepatu harga selangit. Dan ternyata bisa dengan mudah menarik hati wanita. Besok gue coba deh, nanti lo liat ya bel? Gue maunya elo yang tertarik." Ujar Dimas. Cocok itu mundur membiarkan Adit berdiri tepat di depan Alya.

Nabila merasa Dimas kali ini tengah menggodanya. Kalau saja ini tidak disekolah sudah pasti ia akan mencubit atau menjambak kasar rambut hitam Dimas.

"Nggak usah rese ya Lo. Udah ayo ay, gila dia mah." Ujar Nabila menarik pergi Alya.

"Eh? Kok pergi ini Adit masih disini. Jomblo dia mah, cewek yang dia suka nggak mau di ajak serius, jalan terus nggak ada tujuannya. Sama Lo aja deh Al, ya kan dit mau kan lo." Ujar Dimas sedikit berteriak.

Hal itu lantas membuat Alya dan Nabila malu habis habisan. Muka keduanya memerah.

"Elo sih ay."

"Lha nyalahin gue?"

"Malu."

"Gue juga, tapi gue seneng."

"Gue bilangin Abang ya kalau elo banyak tingkah di sekolah."  Ancam Nabila.

Sweet DimasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang