30. Takdir, Cinta, Rasa Sakit, Dan Keputusan Untuk Berhenti.

105 13 5
                                    

Selamat membaca Sweet Dimas.

Kamu tau semuanya akan sulit,lantas untuk apa bertahan?
Nabila_

Di part yang menurut aku sensitif, jika kalian punya pendapat lain kalian bisa kasih saran.

Jangan lupa like, komen dan kasih tau temen teman yang lain untuk ikut baca Sweet Dimas.

Happy Reading

***

Setelah keduanya menyelesaikan ibadah. Dimas, cowok itu mengirim sebuah pesan singkat kepada Nabila agar selesai Sholat nanti gadis itu menyusulnya di balkon lantai tiga masjid ini.

Kedua nya memang tidak berjamaah, Dimas yang meminta. Cowok itu tadi berkata bahwa ia belum pantas untuk mengimami Nabila kerena sholatnya juga belum begitu sempurna. Nabila tidak ingin ambil pusing dan mengiyakan saja. Dan lagi dosa hukumnya sholat berjamaah hanya berdua bila belum maharamnya.

"Dim."

Cowok itu menoleh kebelakang dari suaranya saja Dimas tau siapa yang memanggilnya namanya itu.

"Sini!" ujarnya.

Cowok itu memberi tanda agar Nabila ikut berdiri disampingnya menghadap kearah balkon.

"Apa? kenapa harus kesini sih?" Tanya Nabila.

"Nanti juga tau." ucap Dimas berteka teki.

Nabila bungkam. Ia memilih untuk menatap kedepan hingga pandangannya jatuh kebawah. Nabila seolah baru menyadari ada hal indah yang tersuguh dibawah ya saat ini. ternyata balkon masjid tempatnya berdiri berhadapan dengan balkon gereja. Dibawahnya dibatasi taman dengan banyak tanaman hijau kolam ikan dan air mancur. Mungkin jika berjalan sedikit ke bagian sisi kiri balkon pun kita bisa melihat pengadilan agama yang letaknya di samping gereja.

Kenapa Nabila tidak bisa melihat taman itu dari depan atau mungkin karena terhalang oleh lahan parkir. Padahal, sayang sekali tempat sebagus itu harus tertutup dan tidak banyak orang lain bisa lihat.

Nabila masih asik dengan mengamati taman kecil itu juga kendaran bermotor yang lalu lalang disekitar jalan raya. Lama kelamaan ia merasa bosan, saat ingin protes kepada Dimas. Saat itu juga matanya menangkap sesuatu yang ganjil.

Dari tempatnya berdiri saat ini ia bisa melihat dua orang yang berjalan dari arah yang berbeda namun menuju satu titik yang sama. Taman di tengah masjid dan gereja.

Kedua orang itu adalah laki laki dan perempuan. Sang laki laki itu tadi berjalan dari arah masjid, sedangkan perempuannya berjalan dari arah keluar pintu gereja. Nabila tidak tau apa yang terjadi tapi ia tidak buta untuk melihat situasi ini. Pasti ada sesuatu dari apa yang ia saksikan ini.

Nabila menoleh pada Dimas seolah meninta penjelasan tentang apa yang ia liat ini. Dan ternyata Dimas juga menoleh kearahnya. Saat Nabila ingin buka suara Dimas, cowok itu seolah memberi tanda agar Nabila diam dan menyaksikan dulu saja semuanya.

Nabila kembali melihat dua orang di taman itu. keduanya duduk berhadapan di sebuah kursi dari semen, mereka berdua berhadapan namun terhalang oleh kolam ikan didepannya. Memang ada jembatan penghubung di tengah kolam ikan itu, namun jembatan itu seolah terlihat rapuh dan bisa jatuh kebawah kapan saja.

Detik, menit berlalu begitu cepat dan Nabila merasakan itu. Tapi dua orang itu tidak ada yang melakukan apapun mereka berdua hanya duduk dan merunduk. Hingga Nabila menemukan jawab dari pertanyaannya itu sendiri.

"Mereka pacaran?" tanya Nabila pada Dimas.

Dimas yang sedari tadi juga memperhatikan dua orang itu kini beralih ke pada Nabila. " Enggak." jawabnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet DimasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang