6. Kekecewaan sebuah rasa

277 23 0
                                    

Selamat membaca ❤️ ❤️❤️

Aku tidak ingin terjebak masalah dengan mu.
Cukup seperti ini saja, tidak saling kenal dan tidak saling bicara. Kalau pada akhirnya bersama, apa pun yang aku lakukan untuk menjauh darimu, tangan Tuhan akan mengembalikan ku padamu.

-g-

Dengan rasa penasaran yang amat tinggi Nabila berjalan menuju teras. Gadis itu ingin tau siapa yang bertamu sepagi ini? kalau pun teman Ifand kenapa harus di teras, kenapa tidak di ruang tamu.

Langkahnya terhenti saat tiba-tiba Ifand sudah berdiri didepannya. Laki-laki yang selalu terlihat tampan itu menampilkan raut wajah yang tidak bisa di tebak.

"Siapa bang yang datang?" Tanya Nabila.

Bukanya menjawab Ifand malah melihat Nabila dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan. Laki-laki itu bahkan mengamati sang adik dengan intens.

"Abang kenapa sih liatin aku kayak gitu?" Ujar Nabila, gadis itu sedikit risih dengan apa yang Ifand lakukan.

"Apa sih lebihnya kamu?" Ucap Ifand.

Nabila mengerutkan dahi, apa maksud dari perkataan sang kakak itu?

"Abang ini sebenarnya kenapa? Trus siapa yang didepan."

Nabila semakin bingung dengan Ifand, laki laki itu benar bener selalu tidak bisa ditebak.

"Sana temuin dulu dia!" Ujar Ifand.

Nabila benar benar dibuat bingung, dia siapa? Siapa yang harus ia temui?

"Siapa?"

Sebelum sempat bertanya Ifand sudah lebih dulu menghilang, meninggalkan Nabila dengan segudang pertanyaan?

Dengan tergesa Nabila berjalan keluar, mencari tau siapa yang dimaksud Ifand.

Kalau gadis yang semula cepat itu kini mulai melambat. Sampai akhirnya Nabila benar benar berhenti tepat di ujung pintu, dengan mata yang membulat sempurna karena melihat sosok itu kembali.

Dimas datang dengan kaos hitam dan celana olah raga, topi hitam dan sepatu berwarna putih.

"Hay?" Sapa Dimas.

Nabila dibuat diam tak berkutik di depan pintu. Dia melupakan ucapan laki laki itu semalam yang mengatakan akan datang kembali untuk menemuinya.

"Kenapa setiap kamu ketemu gue mukanya tengang gitu, gue enggak akan gigit atau bunuh elo"

Dimas tersenyum manis menatap Nabila. Laki laki bengis itu berubah menjadi manis sekaligus menyebalkan.

"Sebenarnya kamu mau apa sih?" Tanya Nabila. Gadis itu terlihat sedikit frustasi.

"Gue tunggu lima menit untuk lari pagi, gue sudah ijin ke Ifand tadi." Ucap Dimas

"Nggak!"

Nabila menolak mentah-mentah permintaan Dimas barusan.

"UDAH IKUT AJA SAMA DIMAS BEL, KAMU JUGA ENGGAK ADA KERJAAN KAN DI RUMAH, DIKAMAR TERUS MERINGKUK KAYA ULER ".

Ifand yang berada didalam rumah memberikan saran pada sang adik. Nabila benar benar dibuat terkejut pagi ini, mulai dari kehadiran Dimas dirumah, Ifand yang dengan mudah memberikan izin pada laki laki asing padahal biasanya dia selalu posesif kepada teman teman sang adik, tapi lihat sekarang laki laki itu malah dengan santainya menyuruh Nabila. Oh dan dari mana Ifand tau laki laki didepan rumah itu bernama Dimas.

Sweet DimasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang