Aza's Project : Prolog

339K 16.2K 740
                                    

"Saya terima nikah dan kawinnya, Aza Shakila Binti Ammar Sadikin dengan mas kawin dan seperangkat sholat dibayar tunai" dengan satu tarikan napas, dua insan telah bersatu untuk mengarungi indahnya dunia pernikahan.

"SAH!!" para saksi bersorak sorai dengan lantang.

Semua tersenyum sumringah memandang dua insan yang telah bersatu. Kedua mempelai pun menyajikan senyuman termanisnya untuk ditunjukan pada khalayak tamu undangan. Tapi, siapa yang tahu kalau itu hanyalah senyuman palsu.

Pernikahan dengan sebuah paksaan memang akan menyiksa. Pernikahan yang didasarkan perjodohan seperti layaknya dunia peran. Dua insan itu harus mengarungi bahtera rumah tangga yang tidak mereka inginkan. Karena sebuah keegoisan orang tua dan rasa mengabdi anak pernikahan ini pun harus terus berjalan.

Bagi sebagian orang mungkin menganggap perjodohan itu membatasi hak manusia. Tapi, ada juga yang bertahan dengan perjodohan itu, karena sebaliknya banyak juga pernikahan yang kandas karena cinta pada awalnya, lantas tidak lagi mencintai satu sama lain pada akhirnya.

***

Aza Shakila; nama yang memiliki arti perempuan berparas cantik, rupawan dan nyaman dalam berbicara.

Nama itu memang benar-benar menggambarkan sosok Aza. Aza memiliki paras yang cantik, Tubuhnya tinggi semampai, dan kulitnya yang putih.

Saat ini usia Aza baru saja menginjak angka 20. Umur yang masih terbilang muda untuk menjadi seorang istri.

Tetapi untuk keluarga Aza, usia 20-an adalah usia yang sudah cukup matang untuk menikah. Di usianya yang ke-19 kemarin, Aza dijodohkan oleh Ibunya dengan anak teman PKK-nya.

Juanaro Putra Sudibjo.

Nama yang tidak asing untuk warga Indonesia. Juan adalah seorang pengusaha sukses yang masih muda, dan terkenal karena berkecimpung dalam dunia politik, menjadi salah satu wakil ketua partai papan atas di Indonesia. Sering dicalonkan menjadi salah satu pemimpin daerah di Indonesia, tetapi Juan selalu menolak karena sebenarnya dia kurang suka tampil di depan publik.

Dia mengikuti dunia politik hanya untuk menambah wawasannya dan juga disuruh Ayahnya. Ayah Juan adalah seorang mantan bupati di salah satu daerah di Indonesia.

Di usia Juan yang ke-28, ia dijodohkan dengan anak teman PKK Ibunya, perempuan itu adalah Aza. Aza dan Juan sangat berbeda, Aza sangat ceria namun berbanding terbalik dengan Juan.

Mereka sudah menjalani pernikahan selama satu tahun, tapi hubungan mereka sangat hambar.

Kalau kata Aza "Gue lagi kayak diet mayo".

Tapi memang, apa pun yang diawali oleh paksaan akan tidak baik ujungnya.

Dari awal pernikahan sampai menginjak anniversarry 1 tahun di bulan kemarin, Aza dan Juan tidak pernah berhubungan layaknya suami dan istri. Tidak hanya tidak melakukan 'itu', tetapi dari segala hal. Mereka tidur di kamar yang berbeda di rumah mewah Juan, untuk sekedar makan malam atau sarapan bersama saja sangat jarang mereka lakukan.

Pada saat pernikahan mereka tahun lalu juga tidak diadakan megah, karena Juan yang meminta, sehingga hanya keluarga saja yang datang. Maka dari itu, teman-teman Aza dan Juan bahkan publik tidak ada yang mengetahui kalau Juan sudah memiliki istri.

Juan pernah berkata kepada Aza, "Kalau kamu gak betah sama pernikahan ini bilang saja. Nanti saya yang bisa cari kan alasan untuk berpisah"

Namun Aza tidak semudah itu menyerah, Baru juga satu tahun menjadi istri masa Aza harus menjanda sih?, batin Aza.

Lagipula tidak buruk menjadi Istri Juan menurut Aza, karena Aza bisa berbelanja sepuasnya menggunakan kartu debit dan kartu kredit yang diberikan Juan. Walaupun Juan tidak memberikan nafkah batin, tetapi nafkah lahir yang diberikannya membuat Aza bertahan.


Aza's Project [Re-Upload]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang