Aza's Project : All is Well

102K 7.8K 186
                                    

"Aza.." Panggil Juan.

Aza tak menggubris panggilan Juan.

Matanya masih memandang kosong langit-langit di rumah sakit ini.

Hanya kesedihan yang terpancar dari raut wajah Aza saat ini.

"Sayang.."

"Keluar Mas" Pinta Aza. Juan tak menggubris, ia semakin mendekat kearah Aza. Duduk di sebelah ranjang rumah sakit Aza.

"Kamu udah makan belum?" Tanya Juan.

"Aku minta kamu keluar Mas!!" Pinta Aza kembali.

"Aku mau nemenin kamu disini Za.. sama anak kita" Ujar Juan lalu mengarahkan tangannya ke perut Aza. Namun tangan Juan segera ditepis oleh Aza.

"Jangan sentuh dia!" Bentak Aza dengan tegas.

Hati Juan pun rasanya sangat sakit ketika tangannya tak boleh mengelus anaknya sendiri.

"Za.. jangan gini. Aku minta maaf za, aku bisa jelasin semua kesalah pahaman ini. Aku minta maaf sayang" Ujar Juan menunduk.

"Keluar Mas! AZA MINTA KAMU KELUAR!!!!" Teriak Aza dengan penuh emosi.

Namun, Juan tak ingin menyerah. Ia akan berjuang untuk merebut hati Aza kembali.

"Aku gak akan tinggalin kamu Za. Aku gak akan biarin kamu sendiri lagi, aku mau selalu disamping kamu" Ujar Juan sambil menangis disebelah Aza.

"Kamu kenapa tega sama aku Mas? kamu kenapa tega sama anak ini?" Tanya Aza.

"Aku minta maaf za.. maaf karena aku kurang waktu untuk kamu. Aku gak peduli dengan keadaan kamu" Ujar Juan ditengah isaknya.

"Aku mau sendiri mas" Pinta Aza lalu membuang mukanya menghadap jendela.

Juan lagi-lagi menolak keluar dari ruangan Aza. Ia ingin selalu ada disisi Aza saat ini, disisi Aza yang sedang terpuruk, karena perbuatannya yang buruk.

"Mas.. kenapa harus ada Miss Devi diantara kita? Apa Aza yang hadir ditengah-tengah kalian? Aza udah ikhlasin Mas Juan sama Miss Devi. Tapi Aza juga minta Mas Juan ikhlasin Aza sama anak Aza" Ujar Aza.

Juan pun langsung mengelak, ia meminta kesempatan pada Aza untuk menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Aza pun tak bisa menolal, ia mendengarkan dengan seksama penjelasan Juan. Sebelumnya ia sudah menguatkan hati apabila ada kekecewaan lagi didalam penjelasan itu.

Namun, semua pikiran buruknya berbalik seakan menyerang Aza. Aza semakin merasa bersalah pada baby. Ia merasa bodoh berlarut dalam kesedihan tapi tidak memikirkan anaknya.

"Mas.." Panggil Aza setelah terdiam mendengar semua penjelasan Juan.

"Aku mau kamu tinggalin aku, Aku bukan istri yang baik untuk kamu. Aku bukan ibu yang baik mas, aku bukan ibu yang baik untuk baby. Aku jahat!! Aku egois. Aku gak mikirin kesehatan baby."

"Aku cuma ikutin semua rasa sakit hati aku selama ini.. aku egois gak kasih tau kamu kalo aku sedang mengandung. Aku seakan kuat, tetapi aku lemah mas" Ujar Aza menangis.

Juan pun merasa bersalah kembali melihat Aza yang menyalahkan dirinya sendiri.

Lagi-lagi Juan merasa gagal menenangkan Aza, dirinya semakin membuat Aza histeris.

"Aza jangan ngomong gitu sayang, aku yang salah za.. aku yang salah bukan kamu" Ujar Juan.

"Engga Mas.. aku yang salah. Aku jahat sama baby. Aku cuma egois mas selama ini, mikirin sakit hati aku tapi gak mikirin kesehatan baby" Ujar Aza.

Aza's Project [Re-Upload]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang