Aza's Project : New Juan

112K 10.1K 551
                                    


Tok Tok.

"Zaaa" Panggil Juan dari luar kamar Aza.

Aza masih tak menjawab panggilan Juan.

"Zaaa jawab dulu" Ujar Juan. Aza masih tak menjawab.

Juan bingung harus bagaimana, Juan telepon pun tak ada jawaban dari Aza.

Juan merasa sangat bersalah kali ini dengan Aza. Apalagi ia tahu kalau Aza sudah membaca surat cintanya untuk Devi.

"Zaa..." Panggil Juan kembali.

Entah sudah panggilan keberapa Aza akhirnya membuka pintunya.

"Hm" Jawab Aza singkat.

Juan melihat Aza yang begitu lemah, matanya begitu sembab. Ia yakin Aza habis menangis.

Ia ingin sekali memeluk istrinya saat ini, tetapi ia malu. Ia tidak tahu alasan apa yang akan ia berikan nanti.

"Kenapa diem?" Tanya Aza.

Tidak menjawab pertanyaan Aza, Juan memilih masuk kedalam kamar Aza tanpa meminta izin Aza.

"Kamu mau ngapain?" Tanya Aza bingung.

"E-e- aku mau numpang tidur" Jawab Juan asal.

Aza pun bingung dengan jawaban suaminya.

"Hah?" Tanya Aza.

"Ac kamar ku gerah za. Aku numpang tidur ya" Ujar Juan. Kemudian ia merebahkan dirinya dikasur milik Aza dan memejamkan matanya. Ia bingung harus memberi alasan apa lagi.

Namun Aza tidak bertanya, ia ikut memilih merebahkan dirinya. Ia merasa begitu lelah saat ini, hatinya begitu lelah.

Juan membalikan tubuhnya kearah Aza, namun Aza membalikan tubuhnya ke arah berlawanan. Ia tidak mau berhadapan dengan suaminya itu.

Entah mengapa Juan merasa sedih melihat Aza menjadi cuek seperti ini.

"Za.." Panggil Juan dengan halus.

"Hmm" Aza menjawabnya hanya dengan berdeham.

Juan bingung harus meminta maaf bagaimana dengan istrinya itu.

"Uang kuliah udah aku bayar ya" Ujar Juan. Entah ada ide dari mana ia membahas uang kuliah.

"Makasih" Jawab Aza.

"Hm.. fungsi manajemen itu apa za?" Tanya Juan. Bodoh! kenapa malah bertanya mengenai materi kuliah. Batin Juan.

Tidak menjawab, Aza memilih membalikan tubuhnya. Menghadap suaminya.

"Kamu mau bahas apa? To the point aja, gak usah nanya pelajaran kuliah, aku takut semakin bodoh didepan kamu" Ujar Aza.

Juan pun terdiam. Ia terhipnotis dengan wajah istrinya ini, Sangat Cantik!

Ia melihat kedua mata istrinya yang sembab, Juan semakin merasa bersalah melihat kedua mata Aza yang begitu sendu menatapnya.

Lalu turun ke hidung mancungnya, ada rona merah dihidungnya yang pasti karena ia menangis.

Lalu turun ke bibir istrinya, entah mengapa ada desiran aneh didirnya saat menatap bibir istrinya ini.

"Za.. aku minta maaf" Akhirnya Juan membuang semua gengsinya.

Aza hanya diam, menatap Jua tajam. Ia tidak mengeluarkan satu kata apapun dari mulutnya.

"Zaa.. jangan diam" Ujar Juan.

"Aku minta maaf udah buat kamu sedih, nangis, kece-" Belum selesai Juan berbicara, Aza sudah bersuara lebih dulu.

"Itu kamu tau. Tapi kenapa mas? Kenapa kamu susah banget sih buat ngakuin aku? Aku cuma mau di akuin kok. Aku cuma mau di anggap mas. Apalagi Miss Devi itu... orang yang spesial kan buat kamu? Kamu takut kan ngecewain dia? Kamu gamau bikin dia sedih kan? Kamu lebih milih aku yanh sedih kann" Ujar Aza dengan emosi, lalu ia menangis kembali.

Aza's Project [Re-Upload]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang