Aza's Project : Unboxing!

123K 9.7K 882
                                    


Malam hari pun tiba, Aza terlelap lumayan lama setelah pulang dari kampus tadi. 

"Za.. makan malam dulu yuk" Ujar Juan membangunkan Aza.

"Hmm.. udah malem mas?" Tanya Aza.

"Iya" Jawab Juan.

"Kok baru bangunin Aza?" Tanya Aza.

"Kamu ga denger dari tadi aku bangunin Za? kamu kebo banget sih" Ledek Juan. Padahal Juan berbohong, dari tadi ia tidak ingin membangunkan Aza karena kasihan melihat Aza yang begitu lelah. 

Juan hanya berfikir, biarkan lelah dan kecewa Aza melebur bersama tidurnya.

Selesai makan malam, Aza kembali kekamarnya. Juan pun mengikuti Aza kekamarnya.

"Mas.. Maafin Aza ya" Ujar Aza. 

"Maaf kenapa?" Tanya Juan.

"Aza payah karena Aza kalah" Ujar Aza sedih.

"Za.. setiap perlombaan itu ada menang ada kalah, kamu jangan minta maaf sama aku. Aku gak maksa kamu harus menang kok" Ujar Juan.

"Iya... tapi Aza cuma gak bisa banggain Mas Juan aja" Ujar Aza.

"Emang menang Puteri Kampus aja yang buat aku bangga Za? Aku lebih bangga denger jawaban kamu dari pertanyaan aku tadi" Ujar Juan.

"Makasih yah Mas" Ujar Aza.

Juan pun memeluk Aza, ia ingin menenangkan istrinya itu.

Sebenarnya Aza hanya malu karena tidak bisa menjadi sebaik Devi, Devi bisa menjadi Puteri Kampus pada Zamannya. Berdampingan dengan Juan. 

"Jangan sedih dong... kamu belum buka laci meja rias kamu ya?" Tanya Juan.

Aza pun nampak bingung, dan segera berjalan cepat menuju meja riasnya.

"MASSS? DEMI APA IH" Ujar Aza excited.

"AAAA MAKASIH BANYAK MASSSS" Teriak Aza senang. Juan ternyata tetap membelikannya serum yang pecah kemarin.

Aza langsung melompat kearah Juan yang sedang duduk dikasur Aza. Lompatan Aza cukup kencang hingga Juan pun terdorong menjadi terbaring di atas kasur Aza. Posisi Aza pun menjadi di atas Juan.

Mereka saling bertatap mata, terpaut dengan kesenangan masing-masing.

Juan pun sudah tidak bisa menahan hasratnya, ia memulai memagut bibir Aza. Aza pun sama, ia membalas pagutan bibir Juan.

Aza memeluk Juan dengan erat, seperti tak ingin dipisahkan. Tangan Juan pun tak tinggal diam, tangannya mulai nakal mengelus tubuh Aza.

Dari mulai lembut dan pelan, lama kelamaan menjadi dalam dan erotis.

"Za.." Panggil Juan menghentikan percumbuan mereka.

Aza nampak kecewa melihat Juan berhenti, "Kenapa Mas?" Tanya Aza.

"Hm.. Kalau aku minta lebih boleh?" Tanya Juan.

Aza yang memang sudah memiliki fikiran nakal pun hanya mengangguk tersenyum.

Juan pun langsung melanjutkan kegiatannya setelah mendapat persetujuan Aza.

"Unboxing Checked!" Ujar Aza ditelinga Juan.

"Unboxing Checked!" Ujar Aza ditelinga Juan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aza's Project [Re-Upload]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang