Aza's Project : Biar surat yang berbicara

102K 9.3K 267
                                    

Sudah seminggu berlalu Aza dan Juan pisah kamar.

Juan benar-benar sedih, ia benar-benar merasa jauh dengan Aza saat ini.

Tapi Juan tidak mau egois, dia tidak ingin memaksa Aza untuk kembali luluh dengan sebuah paksaan. Ia ingin Aza memang menyadari kalau dirinya begitu mencintai Aza.

Juan pun menyibukan dirinya kembali dengan pekerjaannya, agar tidak terlalu mengusik Aza. Kalau sudah bertemu dengan pekerjaan, dunia Juan berputar 180*. Juan memang sangat menggilai kerja.

Tapi, dengan gila kerjanya Juan ini membuat Juan dan Aza jarang bertemu kembali. Aza sangat jarang sarapan pagi, sehingga Juan tidak bisa berbicara dengan Aza. Juan tahu kalau Aza sengaja menghindar.

Setiap pagi Juan selalu mengecek Aza kekamarnya, Juan lega kalau kamar Aza menang jarang di kunci.

"Pagi sayang, lagi tidur gini aja kamu cantik" Puji Juan memandang wajah Aza yang masih terlelap.

Setiap pagi sebelum berangkat kerja, melihat wajah polos Aza saat tertidur merupakan suatu kewajiban untuknya. Begitu juga saat malam, tengah malam Juan sengaja bangun dari tidurnya untuk memandangi wajah Aza.

Ia begitu merindukan Aza.

Juan ingin sekali memeluk Aza saat ini.

Memang mereka tak terpisah oleh jarak, tapi kadang itu bukan alasan untuk merindu. Keinginan yang tak terwujudlah yang membuat rindu begitu terasa.

"Semoga hari ini, keadaan kita bisa lebih baik ya Za. Aku sayang kamu Za" Ujar Juan lalu mengecup kening Aza sekilas dan pergi ke kantornya.

Aza pun membuka matanya, ia tak tidur.

Ia mendengar ucapan dan kecupan Juan.

Tapi ia memilih tak merespon, sejujurnya ia juga sangat merindukan Juan. Tapi rasa kecewanya lebih besar daripada rasa rindunya.

Ia tak mau kalau terlalu mudah luluh kepada Juan seperti sebelum-sebelumnya.

Ia bukan lagi anak kecil yang mudah di bohongi dengan tipu muslihat, Ia hanya ingin mulai berfikir sehat.

Hari ini hari terakhir Aza Ujian semester, setelah itu Aza akan libur lumayan lama. Ia terus berfikir bagaimana caranya menghindari Juan ketika ia libur nanti. Ia tidak ingin menghabiskan waktu yang lama bersama Juan dirumah.

 Ia tidak ingin menghabiskan waktu yang lama bersama Juan dirumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hallo.."

"Hallo Ibu.." Ujar Aza. Ia sedang menelepon Ibunya saat ini.

Aza begitu merindukan Ibunya, ia ingin menangis sambil menuangkan keluh kesah yang ia tanggung sendiri saat ini.

Biasanya, ia selalu berbagi keluh kesah bersama Ibu. Ibu pernah bilang ke Aza 'Cerita sama Ibu ya nak semua masalah mu, jangan pernah menanggung sendiri beban yang kamu pikul. Ibu akan jadi bahu untuk kamu bersandar di kala kamu lelah, Ibu juga akan jadi punggu yang kokoh untuk bantu kamu nanggung semua beban, Ibu juga akan jadi mata yang akan ikut menangis ketika kamu tak kuat, Dan Ibu akan jadi hati yang akan berbagi rasa sakit yang kamu rasakan nak'.

Aza's Project [Re-Upload]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang