Aza's Project : Gara-Gara Artikel

97.2K 8.6K 168
                                    

Setelah seminggu tidak berkutik dengan macetnya Ibu Kota, hari ini hari yang paling banyak tidak disukai manusia.

Kadang Aza kasian dengan  'Hari Senin', dia selalu di olok banyak manusia. Kenapa Senin? kenapa dimulainya aktifitas di hari ini? kenapa tidak selasa? kenapa tidak hari lainnya? 

Kenapa weekend itu di hari sabtu dan minggu. Aza tidak mengetahuinya tentu, tapi Aza hanya kasihan melihat banyak manusia mengolok 'Senin', Aza salah satunya yang suka khilaf.

"Welcome, Kampus" Ujar Aza saat mobilnya memasuki pekarangan Kampus.

Kuliah Aza memang belum mulai kembali, tapi hari ini Aza harus disibukan dengan membantu Miss Devi merapikan Biographi suaminya. 

"Hallo" Sapa Aza pada pria diujung panggilan sana.

"Sudah sampai?" Tanya Juan yang sedang sibuk di kantornya.

"Udah Mas, ini baru sampe" Jawab Aza.

"Yaudah, kalau udah selesai nanti langsung pulang ya. Aku pulang sore juga nanti" Ujar Juan.

"Iya siap pak suami" Ujar Aza.

"Jangan telat makan siang Za" Perintah Juan.

Aza hanya mengiyakan saja dan meminta Juan mengakhiri teleponnya, karena Aza sudah ditunggu oleh Miss Devi.

"Zaa, artikel biographi nya Juan akan saya upload besok. Kamu tolong cek dulu yaa" Ujar Devi. Hanya pun menuruti perintah dosennya itu.

"Hmm.. okey.. udah bener.. apalagi ya?" Ujar Aza pada dirinya sendiri.

"Marital Status" Di biodata pribadi Juan kolom Marital Status dari suaminya itu masih kosong.

"Miss.. ini masih ada kolom yang kosong" Ujar Aza memberitahu Devi.

"Yang mana Za?" Tanya Devi.

"Marital Status" Jawab Aza.

"Oh iya gapapa emang ada beberapa yang belom lengkap Za, ada yang dia gak jawab, tapi aku udah tau kok itu isinya apa. Kamu cek yang lain aja ya" Ujar Devi dan Aza hanya mengangguk.

'Sok tau banget lo tentang suami gue!' Ujar Aza kesal. Tentunya didalam hati ya!

Waktu menunjukan sudah siang menjelang sore, dan pekerjaan aza pun sudah rampung. Ia tak langsung pulang, melainkan membeli beberapa cake dahulu dari uang yang ia dapat dari Miss Devi. Memang tidak besar buat Aza, karena ia sudah terbiasa mendapat uang jajan yang besar dari Juan. Tapi ini penghasilan pertama Aza dengan pekerjaannya sendiri. 

"I have something for you, Mas" Ujar Aza selepas mereka makan malam.

"Apa Za?" Tanya Juan penasaran.

"Cake" Jawab Aza memberikan sebuah kue cokelat kepada Juan.

"Ini Aza beli pake uang Aza sendiri Mas, Aza abis dapet gaji dari Miss Devi tadi hehe. Maaf ya Aza belom bisa beliin kado soalnya uangya gak gede, jadi Aza cuma bisa beli cake buat Mas Juan sama Bi Inah" Ujar Aza.

Juan pun tersenyum melihat istrinya, "Ini enak banget Za, bukan karena yang bikin. Tapi karena kamu yang beli, makasih ya sayang udah inget aku" Ujar Juan lalu mencium tangan Aza.

Aza pun tersenyum dan ikut memakan kue cokelat yang ia beli.

"Makannya kok belepotan sih" Ujar Juan.

"Masa sih Mas? Dimana?" Tanya Aza.

Juan pun teringat dengan teman laki-laki Aza-Robi yang pernah menyentuh sudut bibir Aza waktu di Kafe, ia ingin melakukan yang berbeda dengan pria itu.

"Disinii" Ujar Juan lalu memajukan tubuhnya hingga wajahnya tepat didepan wajah Aza, dan menyapu cake yang tersisa di sudut bibir Aza dengan bibirnya dan lidahnya.

Aza's Project [Re-Upload]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang