Aza's Project : Bimbang.

101K 9.4K 482
                                    


Halaman demi halaman diari Juan Aza baca dengan penuh hikmat.

Diari ini berisi mengenai semua curahan hati yang tak dapat ia sampaikan, Aza tahu Juan tipikal pria yang tidak mudah dan suka untuk mengutarakan isi hatinya secara langsung.

Bukan hanya tentang wanita, melainkan kisah masa muda yang lainnya. 

Bahkan kisah tentang wanita yang ia tulis hanya sedikit, karena memang tentang Devi yang ia curahkan dalam buku diari ini.

Hujan...

Rintik terdengar sunyi.

Hati terasa sepi.

Karena tak ada mu Devi, sang penyejuk hati.


Boleh bilang aku bodoh, itu memang.

Boleh bilang aku lemah, itu tepat.

Tapi.. ini sakit hati terpayah. 

Saat tahu kamu sudah dimiliki dia.


Telat, lambat, dan takut.

Bukan tak suka, bukan kau tak menarik.

Cuma salah di aku, yang tak pintar mencinta.


Bahagia lah dirimu dengan yang baru,

Hiraukan lah diriku yang batu,

Terimakasih ku bisa merasakan cinta,

Walau kisah kita tak seindah Arunika.


Antara marah, cemburu dan jijik yang dirasakan Aza saat ini.

Jelas ia marah karena Juan masih menyimpan rapi buku diari ini, jelas ia juga cemburu karena Juan banyak menyatakan perasaanya tentang Devi dibuku ini. Kalau Jijik? Ia merasa jijik karena ia tidak pernah melihat Juan sepuitis dan selebay itu.

"Za" 

Aza pun terkejut melihat Juan sudah menghampiri dirinya di ruang kerja ini.

Juan langsung merebut buku diarinya yang sedang dipegang oleh Aza.

"Kalau bukan milik kamu, jangan dibuka" Ujar Juan sinis.

Aza yang masih terbawa amarah dan cemburu pun tak mau kalah.

"Kalau udah kenangan, jangan disimpan" Ujar Aza tak kalah sinis.

"Kalau gak kesampean, jangan dikenang" Sambung Aza lagi.

"Yang sopan Aza" Ujar Juan kesal.

"Kalau udah punya istri, di jaga dong hatinya" Ujar Aza tak kalah kesal.

"Bisa diem gak sih Za. Jangan jawab terus!" Bentak Juan.

"Siapa suruh masih simpan" Jawab Aza.

"Itu hak aku, toh ini cuma cerita jaman aku SMA" Jelas Juan.

"Tapi ada kisah cinta tak sampainya" Jawab Aza lagi. Juan pun terdiam sebentar mendengar ucapan Aza.

"Siapa suruh kamu baca, kamu yang baca kamu yang cemburu sendiri" Ujar Juan.

Aza pun terdiam. Ia berfikir, memang benar semakin kita ingin mengetahui kenangan dan masa lalu pasangan kita. Kita harus siap dengan sakit hati, karena bukan kita yang ada dimasa lalu itu, melainkan orang lain yang pernah singgah dihatinya. 

Aza's Project [Re-Upload]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang